Serangan brutal Israel kepada warga Palestina tak kunjung usai. Terakhir, tentara Israel menembak warga Palestina yang tengah antre bantuan. Dalam peristiwa itu, 112 orang tewas.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri mengecam aksi brutal tentara Israel itu. Terlebih, warga Palestina di Gaza sedang mencari bantuan, bukan sedang menyerang.
"Indonesia mengecam keras penembakan warga sipil Palestina oleh Israel di Gaza yang tewaskan sekurangnya 100 orang yang sedang mencari bantuan kemanusiaan," tulis Kementerian Luar Negeri lewat akun X, dikutip Sabtu (2/3).
Apakah tragedi kemanusiaan ini masih belum cukup bagi Dewan Keamanan PBB menyepakati Resolusi mengenai gencatan senjata?--Kemlu
Dalam kesempatan ini, Kemlu kembali mengingatkan Dewan Keamanan PBB: tidak ada satupun negara yang berada di atas hukum.
Karena itu, Indonesia, mendesak kembali untuk menghentikan segala bentuk bantuan kepada Israel
"Indonesia mendesak negara-negara untuk menghentikan bantuan senjata ke Israel demi keadilan dan kemanusiaan," sambung Kemlu.
Dilansir AFP, serangan brutal itu menewaskan 112 orang dan 760 orang mengalami luka-luka.
Peristiwa ini terjadi saat warga Gaza sedang berkumpul di salah satu area tempat penyaluran bantuan kemanusiaan. Ada anak kecil dan wanita di sana ikut menunggu bantuan. Mereka mengalami kesulitan makanan dan minuman.
Direktur RS Kamal Adwan Gaza, Hossam Abu Safiya, mengatakan semua korban tewas tertembak peluru dan serpihan bom.
Israel membantah hal tersebut. Israel mengeklaim orang-orang tersebut tewas akibat terinjak-injak warga yang lain.
