Hamas telah menyampaikan proposal terbaru gencatan senjata di Gaza Palestina kepada mediator dan AS yang mencakup pembebasan sandera Israel dengan imbalan kebebasan bagi tahanan Palestina.
Tahanan itu, 100 di antaranya menjalani hukuman seumur hidup. Hal itu disampaikan dalam isi proposal yang dilihat oleh Reuters.
Hamas mengatakan pembebasan awal warga Israel akan mencakup perempuan, anak-anak, orang tua dan sandera yang sakit sebagai imbalan atas pembebasan 700-1.000 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel, menurut proposal tersebut.
Pembebasan perekrutan perempuan Israel juga disertakan.
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada Kamis (14/3/2024) bahwa proposal gencatan senjata baru di Gaza yang diajukan oleh Hamas kepada mediator masih didasarkan pada tuntutan yang tidak realistis.
Kantor PM Israel mengatakan perkembangan terkini mengenai masalah ini akan diserahkan kepada kabinet perang dan kabinet keamanan tambahan pada hari Jumat.
Mesir dan Qatar telah berusaha mempersempit perbedaan antara Israel dan Hamas mengenai gencatan senjata yang seharusnya terjadi karena krisis kemanusiaan yang semakin parah menyebabkan seperempat penduduk di Jalur Gaza menghadapi kelaparan.
Pejabat Qatar tidak segera menanggapi permintaan komentar.
"Mesir berusaha mencapai gencatan senjata di Gaza serta meningkatkan pengiriman bantuan ke Jalur Gaza dan memungkinkan pengungsi Palestina di wilayah selatan juga tengah untuk pindah ke wilayah utara," kata Presiden Abdel Fattah al-Sisi pada Jumat (15/3/2024).
"Kita berbicara tentang mencapai gencatan senjata di Gaza, yang berarti gencatan senjata dan memberikan bantuan dalam jumlah besar," katanya kepada akademi kepolisian Mesir.
Sisi juga memperingatkan bahaya serangan Israel ke Rafah, yang terletak di perbatasan dengan Mesir.
Sementara Hamas mengatakan perundingan gencatan senjata telah tersendat selama beberapa minggu terakhir karena penolakan Netanyahu terhadap tuntutan Hamas.
Yakni yang mencakup gencatan senjata permanen, penarikan Israel dari Jalur Gaza, kembalinya para pengungsi di wilayah selatan ke wilayah tengah dan utara, dan meningkatkan bantuan tanpa batasan.
Pada Februari, Hamas menerima rancangan proposal dari perundingan gencatan senjata Gaza di Paris yang mencakup jeda 40 hari dalam semua operasi militer dan pertukaran tahanan Palestina dengan sandera Israel dengan rasio 10 banding satu, rasio serupa dengan proposal gencatan senjata baru.
Namun, Israel pada Februari menolak rancangan usulan gencatan senjata dari Hamas, dengan alasan tujuan lama mereka adalah tidak mengakhiri perang sampai mereka menghancurkan kelompok Hamas yang menguasai Gaza sejak 2006.
Hamas menegaskan bahwa perjanjian harus mengakhiri perang.
Menurut proposal terbaru, Hamas mengatakan tanggal gencatan senjata permanen akan disepakati setelah pertukaran sandera dan tahanan awal, serta batas waktu penarikan Israel dari Gaza.
Kelompok tersebut mengatakan semua tahanan dari kedua belah pihak akan dibebaskan pada tahap kedua dari rencana tersebut.