Gula merupakan salah satu bumbu dapur yang berguna untuk menambah cita rasa masakan atau makanan menjadi manis dan sedap.
Setiap orang bisa memutuskan seberapa banyak gula dikonsumsi atau bahkan berhenti mengonsumsi.
Namun, apa yang terjadi pada tubuh jika berhenti konsumsi gula?
Ini yang terjadi pada tubuh jika berhenti konsumsi gula
Dihimpun dari berbagai sumber, berikut sejumlah hal yang akan terjadi pada tubuh jika berhenti mengonsumsi gula:
1. Suasana hati menjadi lebih buruk
Dikutip dari EatThis (19/1/2024), seseorang akan merasa mudah tersinggung dan rewel ketika pertama kali berhenti mengonsumsi gula.
Ahli diet Danielle Crumble Smith mengatakan, dampak tersebut karena mempengaruhi gula darah dalam tubuh.
“Meskipun ‘tingginya gula’ di awal dapat menyebabkan peningkatan suasana hati sementara, penurunan gula darah selanjutnya dapat menyebabkan gangguan suasana hati, yang berpotensi meningkatkan perasaan cemas,” ujar Smith.
Tak hanya itu, berhenti mengonsumsi gula juga dapat merusak bahan kimia otak seseorang, yang mengganggu keseimbangan neurotransmitter kesenangan dan rasa dihargai.
2. Kesehatan metabolisme meningkat
Seseorang yang berhenti mengonsumsi gula dapat membuat kesehatan metabolisme tubuhnya menjadi lebih baik.
Sebab menurut Smith, kadar insulin dalam tubuh menjadi lebih stabil dengan menghilangkan asupan gula.
“Dengan menghilangkan gula, kadar insulin menjadi lebih stabil, mengurangi risiko terjadinya resistensi insulin dan membantu kesehatan metabolisme secara keseluruhan,” ungkap Smith.
3. Berat badan berkurang
Makanan dan minuman manis mengandung kalori tinggi namun memiliki nilai gizi yang rendah.
Dengan memotong asupan gula dari pola makan, maka seseorang akan mengonsumsi lebih sedikit kalori.
Diketahui, kalori merupakan faktor penyebab kenaikan berat badan yang bisa menjadi obesitas.
Konsumsi gula yang sering juga dapat memicu siklus kadar gula darah tinggi dan rendah, sehingga bisa menyebabkan keinginan untuk mengonsumsi lebih banyak gula.
“Dengan mengurangi gula, Anda menstabilkan kadar gula darah, yang secara alami membantu mengurangi nafsu makan dan mempermudah penerapan pola makan seimbang,” kata Smith.
4. Mengurangi tingkat peradangan tubuh
Smith mengatakan, berhenti mengonsumsi gula atau menguranginya dapat membantu tubuh terhindar dari peradangan kronis.
Jika tidak dicegah, peradangan tersebut kemudian dapat menyebabkan peningkatan risiko penyakit kronis, seperti radang sendi, penyakit jantung, dan kanker tertentu.
5. Kulit menjadi terlihat lebih cerah
Smith mengungkapkan, gula bersifat inflamasi yang kemudian dapat memperburuk kondisi kulit seperti muncul jerawat, serta memicu penuaan dini.
“Gula juga dapat menyebabkan penuaan kulit akibat proses glikasi, dimana molekul gula menempel pada protein di kulit, menyebabkan hilangnya elastisitas dan kerutan,” ucap Smith.
“Mengurangi asupan gula dapat meningkatkan kejernihan kulit dan memperlambat proses penuaan terkait peradangan dan glikasi,” imbuhnya.
6. Kualitas tidur menjadi lebih baik
Asupan gula diketahui dapat mempengaruhi produksi dan pengaturan hormon seperti serotonin dan melatonin.
Kedua hormon tersebut memainkan peran penting dalam menjaga kualitas tidur seseorang.
Smith menambahkan, kualitas tidur yang buruk menjadi makin parah jika mengonsumsi gula seperti minuman manis dan camilan sebelum tidur.
7. Menurunkan risiko penyakit jantung
Diketahui, penyakit jantung adalah salah satu dari sejumlah penyebab kematian dini di dunia.
Sehingga, jika berhenti mengonsumsi gula, akan mengurangi kadar trigliserida yang kemudian membantu menjaga kesehatan jantung dalam kondisi baik.
“Bersamaan dengan kolesterol, tubuh Anda membuat zat yang disebut trigliserida, yang seperti lemak darah ‘halus’ yang dapat menyebabkan penyumbatan dan sejumlah masalah terkait lainnya,” kata ahli diet Annette Snyder.
8. Kesehatan usus lebih terjaga
Menghentikan atau membatasi asupan gula dapat memberikan manfaat untuk menjaga kesehatan usus, karena keseimbangan bakteri baik di usus lebih terjaga.
“Bakteri di usus kita melindungi saluran pencernaan kita dan berfungsi sebagai garis pertahanan pertama melawan penjajah,” tutur Snyder.
“Ketika penghalang usus terpengaruh, lapisan tersebut lebih mudah dilintasi oleh mikroorganisme yang tidak diinginkan, dan ini berarti Anda bisa lebih sering sakit,” lanjutnya.
Terlebih, ketidakseimbangan bakteri usus karena gula juga dapat mengganggu pencernaan dan penyerapan, yang kemudian memicu berbagai masalah kesehatan di perut.
9. Kesehatan mulut lebih terjaga
Snyder menjelaskan, gula dapat mempengaruhi reaksi bakteri di mulut, yang kemudian menghasilkan asam.
Asam tersebut pada akhirnya akan mengikis email atau lapisan gigi menjadi lebih tipis, sehingga meningkatkan risiko terkenan penyakit gigi.
10. Menurunkan risiko diabetes
Dilansir dari EatingWell (11/8/2023), tidak mengonsumsi gula dapat menurunkan risiko seseorang terkena diabetes tipe 2.
Hal itu karena asupan gula dapat memicu seseorang menderita resistensi insulin, kemudian memicu resistensi insulin yang menjadi faktor penyebab diabetes.
11. Tubuh berenergi secara konsisten
Meski gula dapat memberikan energi pada tubuh, itu hanya pada awal dan akan merasakan ledakan energi.
Selanjutnya, tubuh akan mengalami penurunan glukosa cukup signifikan, membuat seseorang menjadi lelah, lesu, dan sedikit lapar.
Oleh karena itu, cobalah mengganti asupan gula dengan karbohidrat dan serat alami.