Duduk terlalu lama dan dilakukan secara konsisten setiap hari dikaitkan dengan sejumlah masalah kesehatan.
Dilansir dari laman Mayo Clinic, saat duduk, Anda menggunakan lebih sedikit energi dibandingkan saat berdiri atau bergerak.
Penelitian telah menghubungkan duduk dalam jangka waktu lama dengan sejumlah masalah kesehatan seperti obesitas dan beberapa kondisi yang membentuk sindrom metabolik.
Ini termasuk peningkatan tekanan darah, gula darah tinggi, kelebihan lemak tubuh di sekitar pinggang dan kadar kolesterol tidak sehat.
Terlalu banyak duduk dan duduk dalam waktu lama juga tampaknya meningkatkan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular dan kanker.
Para peneliti menganalisis 13 studi tentang waktu duduk dan tingkat aktivitas. Hasilnya, mereka yang duduk lebih dari delapan jam sehari tanpa aktivitas fisik memiliki risiko kematian yang serupa dengan risiko kematian akibat obesitas dan merokok.
Berikut adalah beberapa risiko kesehatan yang dapat terjadi ketika Anda duduk terlalu lama setiap hari:
1. Kaki dan otot bokong lemah
Dikutip dari laman Healthline, dengan duduk terlalu lama sepanjang hari, Anda tidak bergantung pada kekuatan otot tubuh bagian bawah untuk menahan Anda.
Hal ini menyebabkan atrofi otot, yang merupakan melemahnya otot-otot tersebut. Tanpa otot kaki dan bokong yang kuat, tubuh Anda berisiko mengalami cedera.
2. Bertambahnya berat badan
Bergerak menyebabkan otot melepaskan molekul seperti lipoprotein lipase, yang membantu memproses lemak dan gula yang Anda makan.
Saat Anda menghabiskan sebagian besar waktu Anda dengan duduk, pelepasan molekul-molekul ini berkurang dan bokong Anda berisiko lebih besar melebar.
Anda juga berisiko lebih besar terkena sindrom metabolik, bahkan jika Anda berolahraga.
3. Kondisi pinggul dan punggung buruk
Seperti halnya otot kaki dan gluteus, pinggul dan punggung Anda akan terkena dampaknya saat duduk terlalu lama.
Duduk menyebabkan fleksor pinggul memendek, dan posisi duduk juga dapat melukai punggung, terutama jika Anda memiliki postur tubuh yang buruk atau tidak menggunakan kursi yang ergonomis.
4. Kecemasan dan depresi
Dilansir dari laman Better Health, salah satu dampak buruk duduk terlalu lama adalah menyebabkan kecemasan dan depresi.
Meski tidak diketahui hubungan secara langsung antara duduk dan kesehatan mental, namun diketahui risiko kecemasan dan depresi lebih tinggi pada orang yang lebih banyak duduk.
Hal ini mungkin terjadi karena orang yang menghabiskan banyak waktu untuk duduk kehilangan efek positif dari aktivitas fisik dan kebugaran.
5. Risiko kanker
Penelitian menunjukkan bahwa bahaya duduk berisiko meningkatkan peluang Anda terkena beberapa jenis kanker, termasuk kanker paru-paru, rahim, dan usus besar.
6. Penyakit jantung
Beberapa ahli mengatakan bahwa orang yang tidak aktif dan duduk dalam waktu lama memiliki risiko 147 persen lebih tinggi terkena serangan jantung atau stroke.
Sebuah penelitian menemukan bahwa pria yang menonton televisi lebih dari 23 jam seminggu memiliki risiko 64 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular dibandingkan pria yang hanya menonton televisi 11 jam seminggu.
7. Buruk bagi metabolisme dan aliran darah
Dikutip dari laman Medical News Today, metabolisme adalah proses dimana tubuh memecah dan menggunakan energi.
Sebuah artikel penelitian pada 2021 menunjukkan bahwa duduk terlalu lama dapat mempengaruhi metabolisme setelah makan.
Menurut artikel penelitian tahun 2021 yang sama, duduk terlalu lama dapat mengurangi aliran darah, terutama ke kaki. Ini dapat menimbulkan risiko seperti pembengkakan kaki.
Selain itu, sebuah studi cross-sectional tahun 2017 mengaitkan duduk terlalu lama dengan hipertensi, yaitu tekanan darah tinggi.