Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi untuk sejumlah wilayah perairan pada periode pemantauan 28-29 Februari 2024. Prakirawan BMKG, Samuel R. Adiprabowo, mengatakan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari utara ke timur laut dengan kecepatan angin berkisar 8-25 knot. Adapun pola di Indonesia bagian selatan bergerak dari barat daya ke barat laut dengan kecepatan berkisar 6-20 knot.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan Aceh bagian utara, Laut Sulawesi, perairan Kepulauan Sangihe-Talaud, Laut Flores, Laut Maluku, Laut Banda, dan Laut Arafuru," kata Samuel melalui keterangan tertulis, Rabu, 28 Februari 2024.
Tinggi gelombang di wilayah laut tersebut, ditambah dengan Samudra Pasifik Utara Halmahera-Papua Barat serta Laut Natuna Utara, berpotensi meningkat hingga 2,5-4 meter. "Potensi gelombang tinggi dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran," kata Samuel.
Akibat pola angin yang sama, ada pula potensi gelombang 1,25-2,5 meter di perairan Kepulauan Anambas-Kepulauan Natuna, Laut Natuna, perairan barat Aceh -Kepulauan Mentawai, perairan Pulau Enggano, perairan Bengkulu -barat Lampung, serta di Samudra Hindia Barat Sumatra
Kondisi yang sama juga berpeluang terjadi di Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten-Pulau Sumba, Selat Bali-Badung-Lombok-Alas-Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu bagian selatan, perairan Pulau Sawu-Kupang-Pulau Rote, serta Samudra Hindia Selatan Jawa. Kemudian juga di Samudra Hindia Selatan Bali, Nusa Tenggara, perairan Kepulauan Sermata-Tanimbar, perairan Kepulauan Kai-Kepulaun Aru, Laut Arafuru, dan Selat Makassar.
Lebih luas, gelombang setinggi maksimum 2,5 meter juga berpeluang menerpa perairan di Kepulauan Sitaro-Bitung, perairan selatan Sulawesi Utara, Laut Maluku, perairan Kepualuan Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Papua Barat -Papua, sampai Samudra Pasifik Utara Papua Barat-Papua.
Pemilik perahu nelayan diimbau memperhatikan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter. BMKG pun meminta kapal tongkang mewaspadai kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.
Kapal Fery diimbau memperhatikan angin sekencang 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter harus diperhatikan kapal ferry. Adapun kapal kargo dan kapal pesiar, disarankan mewasapdai kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.