Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Timnas AMIN: Cacat Pemilu 2024 Dimulai dari Tahap Desain, Bukan Hanya di Pencoblosan

Februari 20, 2024 Last Updated 2024-02-20T04:30:40Z


Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) menilai cacat Pemilu 2024 bukan hanya terjadi pada hari H atau pencoblosan 14 Februari 2024 dan sistem KPU.


“Cacat pemilu ini bukan terjadi pada hari H saja atau bukan pada sistem saja, akan tetapi sebenarnya dari mulai desain,” ucap Sudirman dalam keterangannya, Senin (19/2).


Menurut dia, banyak sekali cacat legal.


"Cacat etik yang meskipun nanti proses elektoral sudah selesai tetap tidak menutup fakta bahwa ada banyak sekali catatan pelanggaran-pelanggaran yang merupakan PR kita bersama sebagai bangsa," lanjutnya.


Menurut dia, Timnas AMIN sedang menghimpun seluruh laporan pelanggaran dari mulai pelanggaran etik, administrasi, sampai pelanggaran hukum termasuk pidana.


Tim Hukum Nasional (THN) AMIN juga sedang mengumpulkan bukti-bukti dari seluruh wilayah Indonesia.


Sudirman menegaskan pelanggaran atau kecurangan baik dalam bentuk pelanggaran administrasi, etik, maupun pidana cukup menyebar secara merata di seluruh wilayah Indonesia.


“Nanti kami akan punya peta pada waktunya. Itu nanti bisa dilihat,” kata dia.


Mantan Menteri ESDM itu menuturkan Timnas AMIN juga menyoroti situasi di KPU terutama yang berkaitan dengan sistem administrasi atau perhitungan (rekapitulasi suara).


KPU, kata dia, mengumumkan jeda atau penundaan untuk tidak dilakukan sidang pleno di level kecamatan (panitia pemilihan kecamatan/PPK).


“KPU beralasan harus menunggu sinkronisasi data (SIREKAP),” tuturnya.


Dia menambahkan, Timnas AMIN juga akan menyampaikan data perhitungan internal. Apalagi Timnas AMIN memiliki tim IT yang profesional.


Oleh karena itu, posisi Timnas AMIN saat ini menunggu hasil resmi dari KPU karena hitung cepat (quick count) hanya bersifat prediksi.


“Timnas AMIN sedang fokus terkait dengan tugas-tugas elektoral (rekapitulasi suara) dan upaya menjaga atau menyelamatkan demokrasi,” tambah Sudirman.

×