Shin Tae-yong di ujung tanduk, lima opsi bisa dilirik PSSI untuk menggantikannya di Timnas Indonesia, ada eks Manchester United dan Timnas Jerman.
Belum lama ini, Shin Tae-yong mengaku mendapatkan tawaran menjadi pelatih dari negara lain.
Hal itu diungkapkan Shin Tae-yong kepada media Korea Selatan, Sports Kyunghyang di Doha, Qatar, Senin (29/1/2024).
Meski mendapatkan tawaran dari negara lain, Shin Tae-yong menegaskan tak akan melatih negara selain Timnas Indonesia di kawasan ASEAN.
Baca juga: Surga Pemain Muda Mendunia, BRI Liga 1 2023/2024 Wujudkan Generasi Emas Timnas Indonesia
"Saya mendapatkan tawaran itu sekitar seminggu yang lalu," kata Shin Tae-yong.
"Saya tidak boleh melatih lagi di Asia Tenggara," ujarnya.
Meski mendapatkan beberapa tawaran, Shin Tae-yong mengaku masih terbuka untuk menerima tawaran perpanjangan kontrak dari Timnas Indonesia.
Selain itu, ia juga tak ingin melanggar perjanjian kontrak yang telah ia sepakati bersama Timnas Indonesia setidaknya sampai Juni 2024.
"Ada pembicaraan untuk memperbarui kontrak saya."
"Atau saya bisa pergi ke tempat lain dengan penalti," tegasnya.
Shin Tae-yong menambahkan bahwa akan ada pembicaraan kontrak dengan PSSI setelah Juni 2024.
"Tetapi untuk saat ini, saya akan menghormati komitmen saya untuk memperpanjang kontrak saya dengan Indonesia hingga Juni," ujarnya.
Meski ada asa untuk tetap mengamankan jasa Shin Tae-yong, setidaknya, PSSI harus bersiap-siap untuk mencari opsi plan b jikalau nanti pelatih asal Korea Selatan itu pergi.
Setidaknya, ada lima opsi yang bisa dipertimbangkan PSSI sebagai pengganti Shin Tae-yong jika pergi dari kursi pelatih Timnas Indonesia:
1. Giovani van Bronckhorst
Opsi pertama ada mantan gelandang Timnas Belanda berdarah Indonesia, Giovanni van Bronckhorst.
Seperti diketahui, Giovanni van Bronckhorst saat ini telah berstatus tanpa klub sejak 21 November 2021.
Terakhir kali, mantan kapten Timnas Belanda itu menangani Rangers pada 2022 lalu.
Menilik kondisinya saat ini yang masih nganggur, PSSI disinyalir tak akan kesulitan untuk bisa mendapatkan tanda tangannya.
Terlebih, sosoknya yang juga memiliki darah Indonesia.
Catatan Prestasi
1. 2015/2016: Super Cup Belanda/Feyenoord Rotterdam
2. 2016/2017: Liga Belanda/Feyenoord Rotterdam
3. 2017/2018: Liga Belanda/Feyenoord Rotterdam
4. 2017/2018: Super Cup Belanda/Feyenoord Rotterdam
5. 2018/2019: Super Cup Belanda/Feyenoord Rotterdam
6. 2021/2022: Skotlandia Cup/Rangers FC.
Baca juga: Transfer Gagal Move On Persija Jakarta-Persis Solo? Pemain Nganggur Label Timnas Indonesia Sebabnya
2. Petar Segrt
Kedua ada Petar Segrt, pelatih kepala Timnas Tajikistan di Piala Asia 2023 asal Kroasia.
Nama Petar Segrt layak dipertimbangkan PSSI karena dua faktor.
Faktor pertama berkaitan dengan pengalamannya melatih empat negara.
Keempat negara yang pernah dilatih oleh Petar Segrt di antaranya adalah Georgia, Afganistan Maladewa dan Tajikistan.
Selain itu, pelatih berusia 57 tahun itu juga pernah melatih dua tim di Liga Indonesia yakni Bali Devata dan PSM Makassar.
Faktor kedua berkaitan dengan pencapaian fantastis Petar Segrt bersama Timnas Tajikistan.
Tak disangka, Timnas Tajikistan di bawah Petar Segrt mampu bungkam Uni Emirat Arab melalui babak adu penalti dengan skor 5-3.
Kemenangan itu membawa Tajikistan lolos ke perempat final Piala Asia 2023.
Catatan Prestasi
1.2017/2018: Juara Asia Selatan/Timnas Maladewa
3. Alexandre Polking
Kandidat ketiga yang layak dipertimbangkan adalah mantan pelatih Timnas Thailand asal Brasil, Alexandre Polking.
Alexandre Polking saat ini berstatus tanpa klub setelah dilepas oleh Timnas Thailand pada 22 November 2023 lalu.
Pengalamannya membawa Timnas Thailand jawara Piala AFF dua edisi layak dijadikan dasar pertimbangan bagi PSSI untuk menunjuknya sebagai pelatih kepala.
Catatan Prestasi
1. 2019/2020: Juara AFF Cup/Timnas Thailand
2. 2021/2022: Juara AFF Cup/Timnas Thailand.
4. Jose Mourinho
Keempat ada pelatih asal Portugal, Jose Mourinho.
Seperti diketahui, Jose Mourinho saat ini resmi berstatus tanpa klub setelah dilepas oleh AS Roma per 16 Januari 2024.
Status tanpa klub dan hubungan relasi yang baik dengan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir jadi sebab nama Jose Mourinho layak dipertimbangkan.
Terlebih, Jose Mourinho dikenal sebagai pelatih bertangan dingin yang kerap meninggalkan jejak gelar di setiap tim yang ia tangani.
Baca juga: Shin Tae-yong Potensi Membelot Latih Korea Selatan? 2 Indikasi Out dari Timnas Indonesia Menyeruak
Catatan Prestasi
1. Portuguese Cup
2. Portuguese Super Cup
3. Dua kali Portuguese Champion
4. Tiga kali English Super Cup
5. Spanish Super Cup
7. Italian Super Cup
8. Spanish Cup
9. Empat kali English League Cup
10. English FA Cup
11. Italian Cup
12. Uefa Cup
13. Conference League
14. Spanish Champion
15. Europa League
16. Tiga kali English Champion
17. Dua kali Italian Champion
18. Dua kali Champions League
19. Empat kali World Best Club Coach.
5. Joachim Loew
Kelima, ada mantan pelatih Timnas Jerman, Joachim Loew.
Joachim Loew saat ini menganggur setelah resmi dilepas oleh Timnas Jerman per 31 Juli 2021.
Kans Joachim Loew melatih Timnas Indonesia terbuka.
Menyusul, namanya pernah dikait-kaitkan dengan potensinya merapat ke Timnas Indonesia sebagai Direktur Teknik.
"Selain Jepang, kami juga akan kerja sama dengan DFB (Asosiasi Sepak Bola Jerman) untuk menangani timnas muda kita," jelas Erick dikutip dari situs resmi PSSI.
"Apalagi seperti kita ketahui, di Bundesliga banyak pemain Asia yang jumlahnya mencapai 170 pemain. Meski saya belum menyebutkan nama, tapi saya pastikan Direktur Teknik PSSI nanti dari Jerman," sambungnya.
Catatan Prestasi
1. 1996/1997: Jerman Cup/VfB Sttutgart
2. 2001/2002: Liga Austria/FC Tirol Innsbruck
3. 2013/2014: Piala Dunia/Timnas Jerman
4. 2016/2017: Konfederasi Cup/Timnas Jerman.