Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Puluhan Tank Teronggok di Gaza,Mayor Jenderal Israel: Garis Komando IDF dalam Kekacauan Total

Februari 25, 2024 Last Updated 2024-02-25T00:54:05Z


Mayor Jenderal (Purn) Israel, Itzhak Brik, komando tentara IDF mengalami 'total chaos' atau kekacauan total dalam hal ketersediaan peralatan dan layanan logistik yang diperlukan untuk perang.


Anadolu melaporkan, Sabtu (24/2/2024), Itzhak Brik, mantan jenderal militer IDF, mengatakan kepada harian Israel Maariv tentang “kekacauan total di tentara Israel yang tidak dibicarakan di media.”


Baca juga: Dari Karpet, Kosmetik, Hingga Sepeda Motor: Tentara IDF Menjarah Rumah-Rumah di Gaza Secara Massal


Dia mengatakan, “Peralatan, logistik, makanan, dan segala sesuatu yang diperlukan untuk membuat kita mencapai kemajuan kita tidak berfungsi, karena tentara telah mempercayakan segalanya kepada perusahaan swasta.”


Kacaunya garis komando di IDF terkait peralatan dan logistik perang itu, kata dia, menjadi hambatan tersendiri bagi capaian IDF di Gaza.


“Tidak ada yang segera memperbaiki tank, puluhan tank tertahan di Jalur Gaza menunggu untuk ditarik,” tambahnya.


Mantan jenderal Israel tersebut mencatat bahwa “tentu saja, media tidak membicarakan hal ini, tetapi peralatannya (alat militer Israel) tidak berfungsi.”


Tentara IDF Tidak Siap Masuk Gaza


Brik menyatakan, dia telah bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebanyak enam kali sejak dimulainya perang di Jalur Gaza pada 7 Oktober.


“Tetapi stafnya tidak ingin dia (Netanyahu) mendengar kebenaran, jadi mereka menjauhkannya dari saya,” katanya.


Dia menambahkan: “Saya mengatakan kepadanya bahwa tentara tidak siap untuk segera berperang, karena ada tentara. yang belum berlatih selama lima tahun dan kekurangan peralatan.”


“Saya suruh dia, "biarkan mereka berlatih dan mempersiapkan diri", karena masyarakat sekarang yang membeli peralatan. Untungnya dia mendengarkan, menelepon Menteri Pertahanan (Yoav Galant), dan menunda masuk ke Gaza selama dua minggu,” ujarnya.


Sejak dimulainya operasi darat Israel di Gaza pada 27 Oktober, 237 tentara Israel dilaporkan tewas.


Angka ini diyakini jauh lebih banyak dari apa yang dipublikasikan.


Adapun sebanyak 576 tentara Israel telah tewas sejak dilancarkannya serangan Israel terhadap Gaza pada 7 Oktober menyusul serangan Hamas.


Pemboman Israel yang terjadi kemudian menewaskan lebih dari 29.600 warga Palestina dan melukai sekitar 69.737 orang disertai kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.


Perang Israel di Gaza telah menyebabkan 85 persen penduduk wilayah tersebut mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur di wilayah tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.


Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Keputusan sementara pada bulan Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza. 

×