Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Pilkada DKI 2017,Kini Tak Akui Hasill QC Karena Kalah

Februari 18, 2024 Last Updated 2024-02-18T08:12:20Z


Capres Anies Baswedan belum percaya pada hasil hitung cepat lembaga survei. Anies Baswedan menyatakan masih menunggu hasil hitung dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara resmi Pemilu. 


Diketahui dalam hasil hitung cepat, Anies Baswedan berada di posisi kedua dengan perolehan suara kurang dari 30 persen. 


Sementara, pasangan Prabowo-Gibran unggul dengan perolehan suara 57 persen. 


Paling rendah ada Ganjar-Mahfud dengan perolehan kurang dari 20 persen. 


 Ketidakpercayaan pada hasil hitung cepat lembaga survei ini mengingatkan kita pada Pilkada DKI Jakarta 2017. 


Anies Baswedan yang berpasangan dengan Sandiaga Uno langsung merayakan kemenangan usai dinyatakan unggul pada hasil hitung cepat. 


Anies memberikan pidato kemenangan padahal belum ada keputusan resmi dari KPU. Ia langsung mengajak warga Jakarta untuk kembali kompak dan bekerja sama demi pembanguanan DKI Jakarta. 


"Kita boleh saja berbeda agama, etnis, partai, tapi darah kita sama darah Indonesia.


Ini yang akan kita bawa terus kita akan meneruskan ikhtiar untuk menghadirkan persatuan di Jakarta.


Yang Insya Alllah yang mengikat persatuan di indonesia.


Hari ini fase perbedaan disudahi, ke depan fase kerja sama untuk kita tunaikan bersama-sama.


Justru tugas lebih besar ada di depan. bukan cuma untuk kami tapi seluruh rakyat jakarta. terutama keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. tidak ada yang bisa melawan Takdir Allah,"kata Anies dalam Pidato kemenangan usai hasil quick count pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2017.  


Kini pada Pilpres 2024, Anies Baswedan mengatakan bahwa hasil hitung cepat bukan keputusan yang benar. 


"Kita lihat dulu sampai selesai semuanya. Kita tunggu jangan buru-buru, jangan buru-buru menyimpulkan kita hormati proses, kita hormati proses di KPU," kata Anies di Markas Pemenangan Timnas AMIN, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (14/2/2024).


"Kita tunggu dulu, kita tunggu dulu, sampai perhitungan KPU selesai ini, jangan buru-buru. Harus positif," tambahnya.


"Jadi jangan kita tergiring untuk segalanya serba cepat, sekarang harus sekarang, harus disimpulkan sekarang, kasih waktu bagi KPU untuk bekerja, jangan kita tergiring untuk segalanya cepat, kita tunggu sampai KPU tuntas," urai Anies.


Anies Tuding Pemilu Curang


Kubu Anies-Muhaimin menuding Pemilu 2024 berlangsung curang. Mereka juga telah melaporkan dugaan kecurangan ke Bawaslu. 


Ketua Divisi Teknis KPU RI Idham Holik mengatakan Bawaslu merupakan lembaga yang diberi kewenangan atributif untuk menangani dugaan pelanggaran dalam Pemilu 2024.


Menurut dia, hal itu diatur dalam pasal 462 UU Nomor 7 Tahun 2017. Di dalamnya, KPU wajib menindaklanjuti putusan Bawaslu paling lama tiga hari.


Selain itu, ada juga Pasal 475 ayat (4) UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang KPU wajib menindaklanjuti putusan Mahkamah Konstitusi.


"Bawaslu selaku lembaga yang diberi kewenangan atributif oleh UU Pemilu pasti akan menangani dugaan pelanggaran pelaksanaan aturan pemilu dalam pemungutan, penghitungan, dan rekapitulasi suara," kata Idham.


Lebih lanjut, Idham mengatakan KPU telah menindaklanjuti putusan Bawaslu terkait dugaan pelanggaran Pemilu 2024. Salah satunya, melaksanakan pemungutan dan penghitungan suara ulang.


"Itu sebagai bukti bahwa KPU berkomitmen melaksanakan aturan teknis pemungutan dan penghitungan suara di TPS sebagaimana diatur di dalam UUPemilu," ia menuturkan.


Sebelumnya, Anies yang ditemui di FKUI Salemba mengatakan KPU harus serius menyikapi dugaan kecurangan dalam Pemilu 2024. Sebab, semua laporan mengenai masalah yang terjadi di lapangan perlu ditanggapi.


"Salah satu indikasi demokrasi baik itu adalah Pemilu yang bersih, kemudian jujur. Ya kalau ada kekurangan-kekurangan harus ditindaklanjuti, harus dilakukan langkah-langkah untuk memastikan setiap suara rakyat itu terhitung dan semua aspirasi sesuai dikalkulasi ya," kata dia.


Tanggapan Anies Soal Pidato Prabowo Subianto


Anies Baswedan merespons pernyataan Prabowo Subianto yang akan merangkul semua pihak setelah Pilpres 2024.


Anies menanggapi dengan pernyataan menohok, bahwa proses penghitungan suara belum belum selesai.


"Penghitungan (suara) saja belum selesai," kata Anies, Jumat (16/2/2024).


Anies mengatakan semua tahapan Pilpres 2024 harus diselesaikan terlebih dahulu. Setelah itu, Prabowo baru bisa bilang akan merangkul semua pihak.


"Tuntaskan dulu, satu-satu," tegas Anies.


Sebelumnya, dalam pidatonya di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (14/2/2024) malam, Prabowo menyebut ingin merangkul semua pihak. Pidato ini digelar seusai pencoblosan di mana hasil quick count sejumlah lembaga survei menunjukkan kubu paslon 02 unggul dan berpeluang menang satu putaran.


"Kemenangan ini harus menjadi kemenangan untuk seluruh rakyat Indonesia," kata Prabowo dalam pidatonya di Istora Senayan, Jakarta.


Prabowo-Gibran dan Koalisi Indonesia Maju akan merangkul semua kekuatan. Prabowo menekankan, bersama Gibran, akan menjadi presiden dan wakil presiden bagi seluruh rakyat Indonesia.


"Prabowo-Gibran dan seluruh Koalisi Indonesia Maju, kami akan merangkul semua unsur dan semua kekuatan. Kami akan menjadi presiden, wakil presiden, dan pemerintah untuk seluruh rakyat Indonesia," katanya.

×