Bencana alam berupa pusaran angin kencang kerap melanda berbagai wilayah Indonesia.
Di Indonesia, masyarakat umumnya menyebut pusaran angin kencang itu dengan istilah puting beliung.
Hembusan puting beliung dan tornado sama-sama menimbulkan kerusakan parah pada rumah, pepohonan, atau bagunan lain yang berada di sekitar wilayah terdampak.
Lantas, apa sebenarnya perbedaan antara angin puting beliung dan tornado?
Perbedaan puting beliung dan tornado
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), puting beliung adalah udara yang bergerak dengan cepat dan bertekanan tinggi.
Sementara tornado adalah angin berpusar yang berbentuk spiral, serta disertai turunnya gumpalan awan yang berbentuk corong dan dapat menimbulkan kerusakan.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), puting beliung merupakan sebutan lokal untuk tornado dengan skala kecil yang terjadi di Indonesia.
Berikut rincian perbedaan puting beliung dan tornado:
Puting beliung
Dilansir dari laman Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara, puting beliung terjadi saat awan Cumulonimbus bergerak dengan kecepatan 30-50 knots (56-92 km).
Dalam kondisi itu, arus udara di dalam awan bergesekan naik dan turun sampai membentuk pusaran angin. Puting beliung umumnya terjadi saat musim pancaroba, baik siang maupun sore hari.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan, angin puting beliung berputar dengan kecepatan maksimal 63 kilometer per jam dan bergerak lurus selama maksimal lima menit.
Skala wilayah hembusan puting beliung berkisar 5-10 km. Luas skalanya setara dengan diameter awan induk penyebab angin tersebut yakni kumulonimbus.
Puting beliung terjadi dalam kecepatan angin skala FO <117 km per jam. Angin dengan kecepatan ini menyebabkan kerusakan ringan pada cerobong asap, pepohonan, dan papan penunjuk jalan.
Tornado
Sebaliknya, diberitakan Kompas.com (1/6/2023), tornado terbentuk ketika udara yang hangat dan lembab bertabrakan dengan udara yang dingin dan kering.
Perputaran udara akan menyedot udara hangat dan lembab ke atas membentuk awan corong spiral. Sementara udara kering dan dingin disalurkan ke tanah memengaruhi kecepatannya.
Tornado dapat terjadi sepanjang tahun, tapi lebih sering pada awal musim semi bulan Mei hingga akhir musim panas.
Sebagian besar tornado terbentuk pada sore hari. Ini juga menjadi waktu ideal karena Matahari telah memanaskan tanah dan atmosfer untuk menghasilkan badai petir.
Berbeda dari puting beliung, tornado memiliki kecepatannya minimal 70 km per jam. Tornado bahkan bisa bertahan selama berjam-jam dengan kecepatan mencapai 480 km per jam.
Tornado punya skala kekuatan angin lebih tinggi dan radius lebih luas dibandingkan puting beliung. Karena itu, kerusakannya lebih parah.
Ciri kemunculan puting beliung dan tornado
Angin puting beliung dan tornado memiliki perbedaan ciri atau tanda kemunculannya di suatu wilayah. Berikut ciri kedatangan kedua jenis pusaran angin tersebut.
Tanda adanya puting beliung
Berikut ciri-ciri terjadinya angin puting beliung.
Udara terasa panas dan gerah sejak malam sampai pagi hari
Terbentuk awan kumulonimbus yang berwarna putih dan berlapis-lapis
Terdapat awan warna abu-abu yang menjulang tinggi dengan bentuk seperti bunga kol
Ranting dan dahan pepohonan bergoyang cepat karena angin
Udara sekitar menjadi dingin
Turun hujan lebat secara tiba-tba
Terdengar sambaran petir cukup keras
Jika satu atau tiga hari berturut-turut tidak ada hujan padahal masih musim penghujan, ada kemungkinan hujan deras yang turun pertama kali akan diikuti angin kencang. Angin ini bisa berupa puting beliung ataupun tidak.
Tanda adanya topan
Sebaliknya, berikut ciri-ciri terjadinya tornado yang perlu diwaspadai.
Langit mendadak berubah mendung dan menghitam
Biasanya diawali hujan es di sekitar daerah yang dilanda selama 25 menit
Setelah hujan badai, suasana berubah menjadi lebih tenang tapi suasana langit makin gelap dan menghitam
Awan bergerak cepat dan mengelilingi suatu wilayah
Terdengar suara keras seperti air terjun lalu berubah seperti suara pesawat jet yang sangat keras
Angin tornado biasanya bergerak dari arah barat ke timur laut. Namun, ada pula angin yang bergerak ke arah timur, tenggara, utara, dan barat laut.