Layanan Informasi Negara Mesir pada Selasa (6/2/2024) menerima proposal yang diajukan Hamas tentang gencatan senjata dalam perang melawan Israel di Gaza.
“Kami akan membahas seluruh rincian kerangka yang diusulkan dengan pihak-pihak terkait untuk mencapai kesepakatan mengenai formula akhir sesegera mungkin,” kata Diaa Rashwan, kepala layanan tersebut, dikutip dari Reuters.
Sementara itu, sumber keamanan Mesir mengatakan bahwa tanggapan Hamas menunjukkan fleksibilitas.
Hamas meminta batas waktu tertentu untuk mengakhiri gencatan senjata setelah Hari Raya Idul Fitri pada awal April 2024.
“Mesir akan terus mengerahkan upaya maksimalnya untuk segera mencapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza yang dilanda perang,” kata Rashwan.
Qatar sebut Hamas respons positif
Sementara itu, Qatar selaku mediator lainnya menyampaikan, Hamas memberikan respons positif terhadap usulan gencatan senjata dengan Israel.
Dalam konferensi pers pada Selasa (6/2/2024) dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken, Perdana Menteri (PM) Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani menggambarkan reaksi Hamas terhadap proposal tersebut secara umum positif.
Blinken berujar, tanggapan Hamas terhadap proposal yang ditengahi oleh Qatar, Mesir, dan AS telah disampaikan kepada para pejabat Israel.
Gencatan senjata ini mencakup pengamanan bantuan dan tempat tinggal, rekonstruksi, pencabutan pengepungan yang telah berlangsung 17 tahun, dan penyelesaian proses pertukaran tahanan.
Qatar bekerja sama dengan AS dan Mesir untuk menengahi gencatan senjata yang akan melibatkan perpanjangan penghentian pertempuran, dan pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas.