Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Menteri Pertahanan Cina Pastikan Siap Kerja Sama dengan Rusia

Februari 02, 2024 Last Updated 2024-02-02T02:54:43Z


Menteri Pertahanan Cina Dong Jun mengutarakan pada Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu bahwa Cina siap bekerja sama dengan Moskow. Sebab Beijing berusaha menjaga perdamaian di seluruh dunia. Itu adalah ucapan Dong yang pertama disampaikan secara terbuka sejak terpilih menjadi menteri pada tahun lalu.


Menurut Dong, Cina dan Rusia harus memperdalam kerja sama dan menjawab tantangan dunia. Pertemuan Dong dan Shoigu berbicara lewat video call pada Rabu, 31 Januari 2024.


“Kami mendukung Anda dalam masalah Ukraina walau kenyataannya Amerika Serikat dan Uni Eropa terus menekan Cina. Janji Beijing tidak akan berubah atau mengabaikan kebijakan yang sudah kami putuskan perihal ini meski diancam akan dijatuhi lebih banyak sanksi,” kata Dong.


Saat ini, Cina merasa mendapat dukungan yang kuat dari Rusia dalam masalah Taiwan serta permasalahan lainnya yang menjadi kepentingan Beijing. Bagi Dong, Cina dan Rusia adalah dua negara penting di dunia sehingga harus bisa menjawab segala tantangan global.


“Amerika Serikat selalu mengincar Rusia dan Cina. Amerika Serikat selalu berusaha mempertahankan hegemoninya di dunia, namun sejarah dan kenyataan membuktikan kalau hegemoni itu pasti gagal,” kata Dong.


Menteri Pertahanan Shoigu setuju bahwa tidak seperti negara-negara Barat, Rusia dan Cina sama-sama tidak membuat blok-blok militer dan kerja sama militer kedua negara tidak dilangsungkan untuk melawan negara-negara ketiga. Hubungan Rusia dan Cina saat ini dalam bidang militer terus berkembang di semua aspek. Kedua negara pun berusaha mempererat kerja sama yang produktif.


Posisi Cina dalam perang Ukraina telah menempatkan Beijing berselisih dengan Amerika Serikat, di mana beberapa pejabat tinggi di Amerika Serikat menuding Beijing secara aktif mendukung Moskow ketimbang menjaga netralitas. Beijing sebaliknya menyalahkan perluasan yang dilakukan NATO di Eropa sehingga mendorong terjadinya perang Ukraina. Cina pun mengecam penjatuhan sanksi sepihak oleh Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya sebagai alat untuk memberikan tekanan geopolitik.

×