Imlek 2024 di Taiwan diwarnai dengan ketegangan setelah delapan balon China dilaporan masuk wilayah pulau pemerintahan demokrasi itu.
Kementerian Pertahanan Taiwan pada Sabtu (10/2/2024), mengungkapkan telah mendeteksi delapan balon China menyeberang selat Taiwan dalam 24 jam sebelumnya.
Dua terbang melewati kepulauan itu, dalam peningkatan aktivitas pada awal liburan Tahun Baru Imlek.
Taiwan, yang diklaim China sebagai wilayahnya meski ditolak oleh pemerintahan pulau tersebut, telah mengeluh sejak Desember 2023 tentang balon-bolon itu.
Pemerintah Taiwan mengatakan balon-balon tersebut merupakan ancaman terhadap keselamatan penerbangan, dan upaya perang psikologis.
Dikutip dari Rappler, pada laporan harian aktivitas militer China, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan memergoki satu dari delapan balon itu pertama kali pada Jumat (9/2/2024) pagi.
Sedangkan balon terakhir dilihat pada larut malam menjelang Tahun Baru Imlek.
Menurut peta yang diberikan oleh Kementerian Pertahanan Taiwan, dua balon melintasi sebelah utara pulau tersebut.
Sedangkan yang lain mendekati pantai sebelum kemudian menghilang, meski kemudian satu balon lainnya terlihat di atas laut utara Taiwan.
Kementerian Pertahanan China sendiri tak menjawab saat diminta komentarnya.
Bulan lalu, Pemerintah China berulang kali membantah keluhan Taiwan terkait balon tersebut.
Mereka mengatakan balon-balon itu digunakan untuk tujuan meteorologi, dan seharusnya tak dijadikan alasan politik.
Pesawat militer China beroperasi tiap hari di selat Taiwan, dan terkadang melewati garis meridian, yang sebelumnya menjadi batas tak resmi kedua negara.
China menegaskan tak mengakui keberadaan garis tersebut.
Taiwan pada bulan lalu telah melakukan pemilu, dan William Lai, yang mrupakan pro-kemerdekaan Taiwan terpilih sebagai presiden.
Lai, yang akan memulai tugasnya pada Mei, telah menawarkan untu berbicara dengan China, tapi selalu ditolak.
Ia menegaskan hanya rakyat Taiwan yang bisa menentukan masa depan mereka sendiri.