Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Joe Biden Ingin Ada Gencatan Senjata,Netanyahu Kecewa: Mayoritas Warga AS Justru Dukung Israel

Februari 29, 2024 Last Updated 2024-02-29T02:09:02Z


Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menanggapi pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, yang berharap gencatan senjata akan dicapai di Gaza pada Senin depan atau 4 Maret 2024.


“Sejak awal perang, saya telah memimpin kampanye diplomatik untuk mencegah tekanan yang bertujuan untuk mengakhiri perang sebelum waktunya, dan untuk mendapatkan dukungan kuat bagi Israel," kata Netanyahu mengomentari pernyataan Joe Biden, Rabu (28/2/2024).


Netanyahu berkhayal mayoritas warga AS mendukung Israel untuk melanjutkan agresi di Jalur Gaza.


"Kami telah mencapai kesuksesan besar...dan hari ini sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh Universitas Harvard diterbitkan menunjukkan bahwa 82 persen masyarakat Amerika mendukung Israel," katanya.


Ia menyimpulkan mayoritas warga AS mendukung Israel, bukan Hamas.


"Artinya empat dari lima warga Amerika mendukung Israel, bukan Hamas.


Perdana Menteri Israel menekankan dukungan ini akan membantu Israel melanjutkan kampanye sampai kemenangan penuh tercapai.


Joe Biden Berharap Gencatan Senjata Terjadi pada 4 Maret 2024


Sebelumnya, sebuah sumber Israel mengatakan kepada ABC News, Benjamin Netanyahu terkejut dengan pernyataan Presiden Joe Biden tentang tercapainya gencatan senjata di Gaza selambat-lambatnya Senin depan pada 4 Maret 2024.


Biden mengumumkan harapannya tersebut pada Selasa (27/2/2024).


Menurutnya, Israel setuju untuk menghentikan serangannya di Jalur Gaza selama bulan Ramadhan sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata yang sedang dinegosiasikan.


Sebagai tanggapan, sumber politik Israel mengatakan kepada ABC News bahwa Netanyahu terkejut dengan pernyataan Presiden AS.


Dia menilai tuntutan Hamas dalam negosiasi yang sedang berlangsung masih fiktif dan mengatakan kesepakatan hanya akan tercapai melalui tekanan militer dengan Hamas.


"Kesepakatan dicapai pada bulan November, dan kesepakatan lain dapat dicapai setelah Hamas menjadi realistis, dan tuntutan Hamas masih fiktif," katanya.


Hamas Palestina vs Israel


Segera setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), Israel mulai membombardir Jalur Gaza.


Jumlah kematian warga Palestina di Jalur Gaza mencapai 29.878 jiwa dan 70.215 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Selasa (27/2/2024), 1.147 kematian di wilayah Israel, dan 375 kematian warga Palestina di Tepi Barat hingga Selasa (30/1/2024), dikutip dari Xinhua News.


Israel memperkirakan masih ada kurang lebih 136 sandera yang ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.


×