Media asing asal Qatar, Al Jazeera, menyoroti sepak terjang Joko Widodo (Jokowi) di Solo, Jawa Tengah, menjelang hari pemilihan presiden atau Pilpres 2024, Rabu (14/2/2024).
Melansir dari Al Jazeera, Selasa (13/2/2024), tim dari media Qatar tersebut melakukan napak tilas di kota tempat Jokowi memulai karirnya di dunia politik, menjadi walikota pada 2005 dan menjabat selama tujuh tahun sebelum akhirnya menjadi Gubernur Jakarta dan pada 2014 menjadi Presiden Indonesia.
Banyak warga Solo menggambarkan presiden sebagai "teman pribadi" dan dengan cepat menunjukkan foto-foto saat dia mengunjungi rumah atau lingkungan mereka.
Akhir masa jabatannya yang kedua merupakan kesempatan tidak hanya bagi masyarakat Solo tetapi juga bagi masyarakat Indonesia secara keseluruhan untuk merefleksikan warisan seorang pria yang merupakan orang pertama yang muncul dari luar elit politik tradisional untuk memimpin negara ini.
Pasar Notoharjo
Di awal karir politiknya, Jokowi, yang terkenal memiliki bisnis mebel sebelum menjadi politisi yang dielu-elukan sebagai angin segar.
Salah satu hal yang menarik dari masa jabatan Jokowi sebagai Walikota Solo adalah negosiasinya dengan para pedagang pasar yang menjual dagangan mereka di sekitar monumen nasional kota tersebut, yang menyumbat jalan-jalan di sekitarnya dan menyebabkan kemacetan.
Pada saat itu, para pejabat Indonesia memiliki reputasi untuk kebijakan-kebijakan yang berat sebelah yang gagal memperhitungkan kebutuhan masyarakat lokal, dan Jokowi dipuji ketika dia bertemu dengan para pedagang secara pribadi dan menengahi solusi untuk memindahkan mereka ke Pasar Notoharjo.
Edy Saryanto, yang berjualan barang elektronik di Notoharjo, mengatakan bahwa Jokowi telah bertemu dengan para pedagang secara pribadi sebanyak empat atau lima kali untuk membicarakan pemindahan tersebut. Para pedagang sangat menghargai sikap dari Jokowi ini.
"Jokowi mengatakan kepada saya, 'Jangan khawatir, pemerintah ada di sini untuk memfasilitasi hal ini'. Mereka ingin mencari solusi yang saling menguntungkan dan mereka berhasil," kata Saryanto.
Saryanto pindah ke Notoharjo pada 2007 dan mengatakan bahwa keuntungannya meningkat secara signifikan. Pedagang pasar lainnya juga setuju, termasuk Ferry Setiawan yang menjual suku cadang untuk mobil dan motor.
"Sebagai walikota, dia [Jokowi] berhasil dan tidak ada konflik antara pihak-pihak yang berbeda pada saat pemindahan. Kami sangat sukses dan keuntungan kami meningkat tiga kali lipat," katanya kepada Al Jazeera.
Untuk mempermanis kesepakatan tersebut, Jokowi memberikan setiap pedagang uang sebesar US$322 untuk membantu mereka selama proses pemindahan dan memungkinkan mereka untuk memulai dari awal di lokasi yang baru.
"Saya bisa katakan 95% pedagang berhasil setelah pindah. Saya senang karena dia membantu orang-orang yang membutuhkan bantuannya. Jokowi selalu ada untuk rakyatnya ketika dia berada di Solo,” kata Ferry.
Setelah para pedagang pasar dipindahkan dari monumen nasional, tempat tersebut dijadikan taman dengan area bermain anak-anak dan menjadi salah satu tempat rekreasi paling populer di Solo.
Teman bisnis Jokowi, Slamet Raharjo mengatakan bahwa ambisi Jokowi untuk meningkatkan ruang hijau di Solo terinspirasi dari kunjungannya ke negara-negara lain.
Raharjo pertama kali bertemu dengan Jokowi ketika mereka berdua berbisnis mebel dan mengatakan bahwa Jokowi tampak seperti awal yang baru bagi Solo, datang ke dunia politik sebagai kandidat langka yang bukan berasal dari elit politik atau agama.
"Solo adalah kota yang unik dan, pada saat itu, kami membutuhkan sosok baru yang tidak memiliki rekam jejak negatif. Dia bekerja sangat keras untuk kami," kata Raharjo.
Isu-isu yang Tidak Menyenangkan
Meskipun warga tetap mendukung Jokowi, skeptisisme mereka semakin meningkat ketika Jokowi terus maju dalam dunia politik. Terlebih, muncul kekecewaan di detik-detik sebelum dirinya turun dari kursi presiden.
Mahkamah Konstitusi (MK), yang diketuai oleh ipar Jokowi, Anwar Usman, mengizinkan mereka yang pernah menjabat sebagai pejabat terpilih untuk mencalonkan diri sebagai pejabat tinggi meskipun mereka masih di bawah usia minimal 40 tahun.
Keputusan ini memungkinkan putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka yang berusia 36 tahun, untuk mencalonkan diri sebagai pasangan calon presiden Prabowo Subianto.
"Saya adalah pendukung kuatnya ketika dia menjadi presiden dan saya bangga karena dia berasal dari Solo. Namun pada akhirnya, dia belum menjadi pemimpin yang baik. Saya kecewa,” ujar Ferry, pedagang di Pasar Notoharjo.
Menurutnya, tidak ada demokrasi dalam keputusan MK. Saya merasa malu dengan nepotisme yang jelas terlihat, namun karena ini adalah masa jabatannya yang kedua, mungkin Jokowi merasa perlu mencari cara untuk mempertahankan kekuasaannya."
"Mungkin semua orang akan melakukan hal yang sama dan mencoba untuk menjaga anak-anak mereka."
Teman dekat Jokowi, Raharjo juga mengatakan bahwa dia berjuang untuk memahami sang presiden.
Spekulasi, yang kemudian dibantah, bahwa Jokowi mungkin akan mencoba untuk mencari masa jabatan ketiga juga mengejutkan para pendukungnya. Pasalnya, Indonesia menganut bahwa presiden hanya bisa menjabat selama dua periode.
"Dia seperti sahabat bagi saya, tapi sekarang, saya tidak suka kebijakannya."
Sumber-sumber lain di Solo, termasuk anggota Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), mengatakan kepada Al Jazeera bahwa Jokowi telah mengirim perwakilannya untuk meminta restu dari Megawati Soekarnoputri, ketua umum PDI-P, untuk mencalonkan diri sebagai presiden untuk periode ketiga, namun permintaan tersebut ditolak karena dianggap "tidak sesuai dengan konstitusi".
Jokowi selalu menyangkal adanya aspirasi untuk menjabat untuk masa jabatan ketiga atau bahwa dia terlibat langsung dalam negosiasi mengenai topik tersebut.
Megawati pun telah mengatakan secara terbuka bahwa Jokowi tidak secara pribadi memintanya untuk memperpanjang masa kepresidenannya untuk masa jabatan ketiga, namun menegaskan bahwa hal itu tidak konstitusional.
Keberhasilan Ekonomi Era Jokowi
Konsultan manajemen dan warga Solo, Indrawan, juga merasa bingung dengan presiden yang akan selesai masa jabatannya pada 20 Oktober 2024. Indrawan berpandangan bahwa sosok Jokowi saat ini seperti bukan orang yang sama kala menjabat sebagai Walikota Solo yang dulu kerap dia temui.
Di samping masalah MK, Indrawan menyoroti masalah yang juga ditinggalkan Jokowi, yakni meningkatnya kasus korupsi.
Indonesia kini menjadi negara yang lebih korup dibandingkan saat Jokowi menjabat, berada di peringkat 115 dari 180 negara yang disurvei. Pada 2014, ketika Jokowi terpilih, Indonesia berada di peringkat 107 dari 175 negara menurut Transparency International.
Mereka termasuk mantan Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Edward Omar Sharif Hiariej, mantan Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi Johnny Gerard Plate, mantan Menteri Sosial Idrus Marham, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, dan mantan Menteri Sosial Juliari Batubara.
Ketika Jokowi bersiap untuk meninggalkan jabatannya, tampaknya beberapa orang yang paling terpengaruh oleh warisan rumitnya adalah masyarakat Solo, yang masih berjuang untuk mendamaikan kenyataan dari presiden yang akan berakhir dengan orang yang mereka pikir pernah mereka kenal.
"Saya sangat kecewa dengan beliau. Dan saya mengatakan itu sebagai seorang teman,” kata konsultan manajemen Indrawan.
Terlepas dari hal tersebut, Jokowi tetap populer di seluruh Indonesia.
Direktur Eksekutif Verve Research, sebuah wadah pemikir independen yang berfokus pada keamanan Asia Tenggara, dan Senior Fellow di Asia Society Policy Institute Natalie Sambhi, mengatakan bahwa hal ini merupakan hasil dari elemen-elemen yang lebih sukses dari warisan-warisannya.
"Yang paling menonjol adalah upaya tak kenal lelahnya dalam pembangunan melalui peningkatan infrastruktur, investasi yang lebih besar, pengurangan birokrasi, dan penciptaan lapangan kerja," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, pada 2023 ekonomi Indonesia berhasil bertahan di atas 5%, tepatnya di angka 5,05%.
"Namun kita tentu saja bisa memperdebatkan apakah cara-cara yang diambil Jokowi untuk mencapai tujuannya, yaitu legislasi yang kontroversial, pelemahan beberapa lembaga demokrasi dan mengangkat putranya sebagai calon wakil presiden, adalah benar atau adil,” pungkas Natalie.