Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Filipina Modernisasi Militer Tahap Ketiga

Februari 02, 2024 Last Updated 2024-02-02T08:36:40Z


Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr menyetujui fase ketiga modernisasi militer filipina. Fase ketiga ini meliputi pembelian kapal selam pertama agar bisa mempertahankan kedaulatan maritim Filipina yang sedang bersengketa di Laut Cina Selatan.


Juru bicara Angkatan Laut Filipina Roy Trinidad pada Kamis, 1 Februari 2024, mengatakan fase ketiga rencana modernisasi militer Filipina merefleksikan adanya sebuah pergeseran strategi dari internal ke pertahanan eksternal.


“Kami mungkin bukan Angkatan Laut terbesar, namun kami akan memiliki Angkatan Laut yang akan menjaga hak-hak teritorial kami dan kedaulatan,” kata Trinidad.


Rencana modernisasi militer Filipina tahap ketiga ini diperkirakan memakan biaya 2 triliun peso (Rp 560 triliun), yang akan dikucurkan dalam beberapa tahun ke depan.


Pengumuman ini muncul di saat naiknya ketegangan dengan Cina terhadap wilayah Laut Cina Selatan yang dipersengketakan. Bagi Manila, ada sejumlah bagian di Laut Cina Selatan yang masuk dalam zona ekonomi eksklusifnya atau yang disebut Laut Filipina Barat.


Trinidad belum bisa membocorkan berapa banyak kapal selam yang akan dibeli Filipina. Dia hanya memastikan jumlahnya pasti lebih dari satu unit. Prancis,Spanyol, Korea Selatan dan Italia telah memperlihatkan ketertarikan untuk mensuplai kapal selam ke Filipina.Negara-negara tetangga Filipina seperti Indonesia dan Vietnam sudah punya program kapal selam.


Pada fase pertama dan fase kedua modernisasi militer Filipina, rencana lebih berpusat pada wilayah darat. Sedangkan pada fase ketiga, fokus pada upaya mendorong kemampuan militer di wilayah Laut Barat Filipina.


Sebelumnya pada bulan lalu, Menteri Pertahanan Filipina Gilberto Teodoro mengatakan akuisisi di bawah fase ketiga modernisasi militer Filipina akan fokus pada serangkaian kemampuan, yang meliputi kesadaran, intelijen, kemampuan pencegahan (serangan) di wilayah laut dan udara.


Dalam beberapa bulan terakhir, Beijing dan Manila perang mulut soal siapa yang lebih berhak atas wilayah Laut Cina Selatan. Kedua negara saling mengklaim punya kedaulatan atas wilayah itu. Pada Desember 2023, Cina menabrak sebuah kapal yang membawa kepala staf angkatan Filipina.

×