Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Doa Ziarah Kubur Orang Tua Lengkap Bacaan Arab,Latin,dan Artinya

Februari 29, 2024 Last Updated 2024-02-29T06:27:06Z


Menjelang bulan Ramadhan, sebagian besar umat Islam melaksanakan tradisi ziarah kubur ke makam orang tua dan kerabat.


Berikut ialah doa ziarah kubur orang tua sebelum Ramadhan dengan bacaan dalam bahasa Arab, Latin, dan artinya lengkap.


Asal kata "ziarah" berasal dari Bahasa Arab, yaitu "zirayah" yang mengandung makna kunjungan, mengunjungi, atau mendatangi. Sementara itu, "kubur" memiliki arti lubang dalam tanah sebagai tempat peristirahatan terakhir.


Ziarah kubur mengacu pada kunjungan ke lokasi pemakaman umum atau pribadi, yang dilakukan secara individu atau kelompok masyarakat pada waktu tertentu dengan tujuan mendoakan kerabat yang telah meninggal dunia.


Saat menyambut bulan Ramadhan, umat Islam melaksanakan ziarah kubur ke makam orang tua atau kerabat yang telah berpulang.


Untuk memahami tata cara dan urutan ziarah kubur orang tua, Tribunkaltim.co telah mengumpulkan dan merangkum informasi terkait.


Doa ziarah kubur orang tua sebelum Ramadhan mencakup bacaan dalam bahasa Arab, Latin, beserta artinya, sebagai panduan utama dalam menjalankan ibadah ini.


Dengan demikian, umat Islam dapat melaksanakan ziarah kubur dengan penuh kesadaran dan keikhlasan, mendoakan orang tua yang telah meninggalkan dunia sebelum memasuki bulan suci Ramadhan.


Doa Ziarah Kubur Orang Tua


1. Doa Pertama Membaca salam


السَّلامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنينَ وَأتاكُمْ ما تُوعَدُونَ غَداً مُؤَجَّلُونَ وَإنَّا إنْ شاءَ اللَّهُ بِكُمْ لاحقُونَ


Assalamu'alaìkum dara qaumìn mu'mìnîn wa atakum ma tu'adun ghadan mu'ajjalun, wa ìnna ìnsya-Allahu bìkum lahìqun


Artinya : "Assalamuallaikum, hai tempat bersemayam kaum mukmin. Telah datang kepada kalian janji Allah yang sempat ditangguhkan besok, dan kami insyaallah akan menyusul kalian."


2. Doa Kedua Membaca Istighfar


أَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ اَلَّذِي لآ إِلَهَ إِلَّا هُوَ اْلحَيُّ اْلقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ


Astaghfirullah Hal Adzim Alladzi La ilaha Illa Huwal Hayyul Qoyyumu Wa atubu Ilaihi


Artinya : "Aku mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertaubat kepada-Nya."


3. Doa Ketiga Membaca surat Al Fatihah


4. Membaca surat Al Ikhlas, Al Falaq dan An Naas


5.Doa Kelima  Membaca kalimat tahlil


لَا إِلَهَ إِلَّا اللهَ


Laailaaha Illallah


Artinya : "Tiada Tuhan selain Allah."


6. Doa Keenam Membaca doa ziarah kubur


اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الذُّنُوبِ والْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ


الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّار, وَافْسَحْ لَهُ فِي قَبْرِهِ، ونَوِّرْ لَهُ فِيهِ


Allahummaghfìrlahu war hamhu wa 'aafìhìì wa'fu anhu, wa akrìm nuzuulahu wawassì' madholahu, waghsìlhu bìl maa'ì watssaljì walbaradì, wa naqqìhì, mìnaddzzunubì wal khathaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu mìnad danasì.


Wabdìlhu daaran khaìran mìn daarìhì wa zaujan khaìran mìn zaujìhì. Wa adkhìlhul jannata wa aìdzhu mìn adzabìl qabrì wa mìn adzabìnnaarì wafsah lahu fì qabrìhì wa nawwìr lahu fìhì.


Artinya: "Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran."


"Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, isteri yang lebih baik dari isterinya. Masukkanlah dia ke dalam surga, berikanlah perlindungan kepadanya dari azab kubur dan azab neraka. Lapangkanlah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia di dalamnya." (HR Muslim)


7. Doa Ketujuh, Mendoakan Orang Tua yang Telah Meninggal


اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ. اللَّهُمَّ اَنْزِلِ الرَّحْمَةَ وَالْمَغْفِرَةَ وَالشَّفَاعَةَ عَلَى أَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنْ أَهْلِ لَاالَهَ اِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ.


Allahummaghfir lahum, warhamhum, wa 'afihim, wa'fu 'anhum. Allahumma anzilir rahmata, wal maghfirata, was syafa'ata 'ala ahlil quburi min ahli la ilaha illallahu Muhammadun rasulullah.


Artinya: Ya Allah, berikanlah ampunan, kasih sayang, afiat, dan maaf untuk mereka. Ya Allah, turunkanlah rahmat, ampunan, syafa'at bagi ahli kubur penganut dua kalimat syahadat.


Mendoakan orang tua atau kerabat yang telah tiada, doakanlah mereka semoga selalu Allah beri kemudahan dan dijauhkan dari siksa kubur dan diterima amalan ibadahnya.


Hukum ziarah kubur


Artinya: “Diriwayatkan dari Buraidah ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda; “Dahulu aku pernah melarang ziarah kubur, maka telah diizinkan bagi Muhammad berziarah kubur bundanya. Maka berziarahlah kubur, sebab hal itu mengingatkan akhirat.” HR. Muslim, Abu Dawud, at-Tirmidzi, Ibnu Hibban dan al-Hakim


Pada awal periode Islam, terdapat larangan terhadap ziarah kubur oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. 


Larangan ini timbul karena khawatir bahwa praktik ziarah kubur bisa membawa risiko kemungkinan penyekutuan Allah, terutama mengingat dekatnya zaman itu dengan zaman jahiliyah.


Namun, seiring berjalannya waktu dan semakin kuatnya iman umat Islam, Rasulullah mengizinkan ziarah kubur. 


Keputusan ini juga didorong oleh manfaat besar dari ziarah kubur, yaitu mengingatkan akan kematian yang pasti akan datang bagi setiap individu. 


Tujuannya adalah agar umat dapat mendekatkan diri kepada Allah, Sang Pengatur kehidupan dan kematian. 


Anjuran untuk ziarah kubur diberikan secara umum kepada seluruh umat Muslim, tanpa memandang jenis kelamin, sehingga tidak ada larangan khusus bagi kaum perempuan untuk melakukan ziarah kubur.


Larangan ziarah kubur


Dalam Islam, ziarah kubur adalah tindakan yang diperbolehkan, asalkan dilakukan dengan niat baik dan sesuai dengan tuntunan agama.


Namun, ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari saat melakukan ziarah kubur, berikut ialah beberapa hal yang perlu diperhatikan


1. Bid'ah


Hindari melakukan tindakan atau ritual yang tidak diajarkan oleh Rasulullah SAW atau tidak dicontohkan oleh para sahabatnya ataupun ulama.


Ziarah kubur sebaiknya dilakukan sesuai dengan tuntunan Islam tanpa menambahkan elemen baru yang tidak ada dasarnya dalam agama ataupun sesuatu yang menyimpang dan tidak pernah dikaji oleh ulama.


2. Syirik


Jangan melakukan tindakan atau doa yang menyerupai praktik-praktik kesyirikan.


Doa seharusnya ditujukan hanya kepada Allah SWT, dan tidak boleh ada unsur penyembahan terhadap makhluk lain.


3. Menghiasi Kubur dengan Berlebihan


Hindari menghiasi kubur dengan berlebihan, seperti memberi banyak ornamen atau benda-benda yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.


Hal ini dilakukan karena Islam mengajarkan kesederhanaan.


4. Berlebihan dalam melakukan ziarah kubur


Meskipun ziarah kubur dianjurkan, namun tindakan seperti memberikan kehormatan berlebihan dapat membawa konsep kesyirikan jika niat saat melakukan ziarah kubur menyimpang dari ajaran agama.


Kuburan seharusnya dihormati, tetapi kehormatan tertinggi hanya untuk Allah SWT.


5. Berbicara atau Berdoa kepada Orang Meninggal


Dalam Islam mendoakan orang yang telah meninggal boleh, namun ketika kita berdoa terhadap orang yang telah meninggal dan meminta sesuatu kepada orang yang mati selain Allah merupakan sesuatu yang menyimpang dan dapat menjadi suatu penyimpangan/syirik saat melakukan ziarah kubur.


Oleh karena itu, berbicara atau berdoa langsung kepada orang mati bukanlah praktik yang dianjurkan, karena niat ketika berdoa dan tempat meminta hanya kepada Allah SWT.


6. Berkumpul di Kuburan dengan Tujuan yang Salah


Hindari berkumpul di kuburan dengan tujuan sosial atau hiburan semata.


Ziarah kubur seharusnya dilakukan dengan niat ikhlas untuk mengingat Allah SWT dan mendoakan orang yang telah meninggal.


7. Membaca Al-Qur'an dengan Tujuan Perdukunan


Hindari membaca Al-Qur'an di kuburan dengan niat perdukunan atau meminta bantuan dari roh orang yang telah meninggal saat melakukan ziarah kubur.


Membaca Al-Qur'an seharusnya dilakukan dengan niat ibadah kepada Allah SWT.


Selanjutnya, penting untuk memahami bahwa ziarah kubur seharusnya dilakukan dengan niat ikhlas, mengikuti tuntunan agama, dan menjauhi segala bentuk praktik kesyirikan atau bid'ah.


Pemahaman yang benar terhadap ajaran Islam sangat penting dalam melaksanakan setiap amalan, termasuk ziarah kubur.


Adab Ziarah Kubur Menjelang Ramadhan


• Berwudhu sebelum memasuki area pemakaman.


• Mengenakan pakaian yang sopan dan rapi.


• Bersikap tenang dan tidak gaduh.


• Tidak menginjak-injak makam.


• Tidak duduk di atas makam.


• Tidak membeda-bedakan ahli kubur.

×