Pengusaha berharap pilihan presiden (Pilpres) mendatang bisa berjalan satu putaran.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) DKI Jakarta Diana Dewi mengatakan, hal ini untuk memberikan kepastian terhadap para pelaku usaha dalam melakukan kegiatan ekonomi baik investasi dan lainya.
Sebab, menurut Diana, umumnya para pelaku usaha cenderung akan menunda investasi pada musim pemilu dan melihat bagaimana kebijakan dimasa transisi.
"Bila dua putaran, tentu 'masa tunggu' (wait and see) para pengusaha akan lebih panjang," jelas Diana pada Kontan.co.id, Minggu (11/2).
Selain itu, secara hitung-hitungan ekonomi, penghematan keuangan negara tentu lebih mungkin dilakukan bila Pilpres berlangsung satu putaran.
Demikian juga stabilitas keamanan dan berusaha bisa lebih cepat bila Pilpres berjalan satu putaran.
Selain itu, pengusaha juga berharap pada pesta demokrasi 2024 ini bisa berjalan sesuai koridor hukum dan perundang- undangan yang berlaku.
Sehingga pemimpin yang terpilih benar-berar dilegitimasi oleh rakyat.
"Pengusaha juga berharap agar pilpres berjalan kondusif. Keriuhan pesta demokrasi ini harapanya tidak mengganggu roda perekonomian," jelas Diana.
Hal serupa juga dikatakan oleh Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta W Kamdani.
Pihaknya berharap seluruh rangkaian pemilu ini dapat berjalan dengan jujur, aman dan tertib sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Menurutnya hal itu yang dibutuhkan pelaku usaha dan investor untuk tetap menjalankan usaha semaksimal mungkin di masa transisi yang penuh ketidakpastian bagi iklim usaha.
"Jadi ketika masa kampanye berakhir, kami sangat berharap seluruh paslon, para pendukung dan masyarakat bisa menghormati serta mematuhi periode masa tenang ini," jelas Shinta.
Diketahui, pesta demokrasi tinggal menghitung hari. Saat ini tengah memasuki masa tenang, dimana seluruh calon yang akan mengikuti kontestasi dilarang melakukan kampanye.