Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Analis: Rupiah Ditutup Menguat di Level Rp 15.642 per Dolar AS, Besok Fluktuatif

Februari 22, 2024 Last Updated 2024-02-22T07:46:11Z

Mata uang rupiah ditutup dengan penguatan sebesar 25 poin dalam perdagangan Rabu sore, 21 Februari 2024 di level Rp 15.642 per dolar AS.


Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memprediksi nilai rupiah untuk perdagangan besok adalah fluktuatif, namun dengan kecenderungan penutupan menguat di rentang Rp 15.600 hingga Rp 15.670.


Ibrahim menjelaskan salah satu penyebabnya yakni para investor mengabaikan data inflasi harga konsumen dan produsen AS yang lebih tinggi dari perkiraan pada bulan Januari. “Hal ini akan membuat Federal Reserve berada di jalur yang tepat untuk mulai memangkas suku bunga dalam beberapa bulan mendatang,” ujar Ibrahim, dalam keterangannya pada Rabu, 21 Februari 2024.


Menurut dia, fokus investor kini tertuju pada risalah pertemuan The Fed pada akhir bulan Januari untuk mendapatkan lebih banyak petunjuk mengenai kemungkinan arah suku bunga AS.


Selain itu, di Asia, People's Bank of China telah memangkas suku bunga dengan margin yang lebih besar dari perkiraan pada hari Selasa, sementara Beijing juga mengumumkan serangkaian langkah-langkah dukungan yang ditujukan pada pasar properti yang sedang lesu, dalam upaya untuk menopang pertumbuhan ekonomi.


Selanjutnya: Di sisi lain, ada faktor internal yang turut mempengaruhi menguatnya....


Di sisi lain, ada faktor internal yang turut mempengaruhi menguatnya nilai tukar rupiah pada perdagangan sore ini, yaitu Bank Indonesia kembali menahan suku bunga acuan atau BI Rate pada level 6 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berlangsung pada 20-21 Februari 2024.


"Suku bunga Deposit Facility juga diputus tetap di posisi 5,25 persen dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen," ujar Ibrahim.


Menurut Ibrahim, hal ini sejalan dengan ekspektasi para analis yang memperkirakan secara absolut bahwa BI akan menahan suku bunga acuan atau BI rate di level 6,00 persen. "Suku bunga Deposit Facility kini berada di posisi 5,25 persen dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen.


Ibrahim menyebut, dengan demikian, kali ini menjadi kali keempat BI menahan di level tersebut setelah menahan pada November, Desember, dan Januari. Sebelumnya, BI menaikkan suku bunga acuan pada Oktober 2023 sebesar 25 basis poin (bps) dari 5,75 persen.


"Yang membuat BI menahan suku bunga acuan adalah masih adanya sentimen ketidakpastian Pemilu yang terjadi di Indonesia saat ini dan keputusan The Fed yang belum memberikan sinyal penurunan suku bunga, Indonesia masih mencatatkan aliran modal masuk," ujar dia.

×