Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Aliran Magma Gunung Islandia Pecahkan Rekor Tercepat dalam Sejarah

Februari 12, 2024 Last Updated 2024-02-12T07:57:04Z


Aliran magma dari gunung berapi Islandia memecahkan rekor sebagai aliran magma tercepat di dunia.


Pada November 2023, gunung berapi Islandia meletus dan menyebabkan kawasan di sekitarnya, seperti kota Grindavik terkena dampak.


Kota tersebut dievakuasi karena jumlah dan intensitas gempa meningkat.


Selain itu, ilmuwan mengetahui bahwa tanggul magma besar sedang terbentuk di bawah tanah dan analisis baru menunjukkan betapa kuatnya aliran magma itu.


Aliran magma gunung berapi


Mengutip IFL Science, Minggu (11/2/2024) tanggul magma diperkirakan memiliki panjang 15 kilometer, meretakkan tanah di atasnya.


Kini peneliti telah mengatahui pula bahwa aliran magma di tanggul tersebut tidak hanya mengalir dengan cepat melainkan sangat cepat.


Mereka memperkirakan laju alirannya adalah 7.400 meter kubik per detik.


Itu berarti setara dengan tiga kolam renang Olimpiade setiap detik. Ini merupakan laju aliran yang luar biasa.


Sementara itu melansir New Scientist, Freysteinn Sigmundsson dari Universitas Islandia di Reykjavik, mencatat aliran tersebut sekitar seratus kali lebih cepat daripada aliran magma yang terjadi selama letusan pada tahun 2021, 2022, dan 2023 di sekitar daerah Fagradalsfjall.


Sehingga bisa dikatakan aliran magma ini mengalir dengan kecepatan tertinggi yang pernah diamati.


Meski aliran lava hanya berdampak pada beberapa bangunan, retakan tanah akibat aliran itu telah menyebabkan kerusakan parah pada jalan, pipa, serta menciptakan rongga bawah tanah.


Sejak letusan pertamanya, para ilmuwan khawatir bahwa sistem vulkanik baru akan lebih besar terjadi dan ternyata benar saat terbukti mencapai kota Grindavik.


Bahkan, air mancur lava juga terbentuk di Grindavik. Air terjun lava itu terlihat setinggi 50 hingga 80 meter dengan semburan mencapai ketinggian 3 kilometer.


Makalah yang menggambarkan aliran magma ini dipublikasikan di jurnal Science.

×