Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Aksi Heroik Bocah 12 Tahun,Nekat Terobos Api Demi Selamatkan Nenek dan Ayah,Rumah Kebakaran

Februari 05, 2024 Last Updated 2024-02-05T08:58:42Z

 

Viral aksi heroik seorang bocah yang masih berusia 12 tahun.


Ia tak takut dengan api dan menembusnya demi menyelamatkan nenek dan ayahnya.


Pasalnya kedua korban tak sadarkan diri saat rumah mereka kebakaran.


Berani dan bertanggung jawab.


Begitulah sifat bocah 12 tahun yang menemukan rumah yang ia tinggali bersama anggota keluarganya terbakar.


Bocah yang terlibat rela mempertaruhkan nyawanya dengan membobol rumah sebanyak empat kali meski api semakin membesar.


Aksinya adalah menyelamatkan ayah dan neneknya yang masih terjebak di dalam api.


Melalui rekaman video sekitar jam 2 pagi pada tanggal 21 Januari, kejadian tersebut terjadi di Kota Zhoukou di Provinsi Henan, Tiongkok.


Menurut laporan setempat, anak laki-laki yang dikenal sebagai Yangyang terbangun karena kejadian tersebut setelah mendengar teriakan minta tolong ayahnya.


Setelah itu, dia terus mengagetkan nenek yang sedang tidur tersebut sebelum berlari keluar rumah terlebih dahulu dan memanggil pemadam kebakaran untuk meminta bantuan.


Baca juga: Heroik! Polisi di Riau Tandu Wanita Melahirkan Sejauh 3 Km Gegara Tak Ada Ambulans, Ini Sosoknya


Namun setelah menemukan keluarganya masih terjebak dalam api, Yangyang terus berjalan melewati asap tebal berulang kali.



Dan ia berhasil menyelamatkan anggota keluarganya yang tidak sadarkan diri.


Petugas pemadam kebakaran yang datang kemudian membutuhkan waktu dua jam untuk memadamkan api.


Dilaporkan penyebab kebakaran adalah sang ayah merokok di tempat tidur setelah minum dan tanpa sengaja menyulut bahan mudah terbakar di sekitarnya.


Heroik! WNI di Korea Selatan Selamatkan Wanita yang Jatuh ke Laut, Terharu Dapat Penghargaan


Heroik! Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Korea Selatan banjir pujian usai menyelamatkan warga lokal.


WNI bernama Riyanto baru saja menyelamatkan seorang wanita yang terjatuh ke laut lepas di Pantai Uslan, pada Kamis (18/1/2024) lalu.


Daum, pria yang berusia 37 tahun itu pada saat itu bekerja sebagai penangkap ikan.


Ia mempertaruhkan nyawa untuk menolong wanita yang tidak disebutkan identitasnya tersebut.


Baca juga: TREND Unik, di Korea Selatan Viral Konten Makan Tusuk Gigi Goreng, Bertekstur Renyah, Bisa Dimakan?


Kepala Pos Penjaga Pantai Ulsan, Jeong Wook-Han memuji aksi heroik Riyanto. 


Tak hanya itu, ia juga menerima sertifikat penghargaan dari Pos Penjaga Pantai Ulsan, Rabu (24/1/2024).


Kronologi


Dilansir dari TheKoreaHerald, Kamis (25/1/2024), Riyanto awalnya tengah melaut dengan kapal penangkap ikan Dongchang.


Tiba-tiba ia melihat seorang wanita berusia 30 tahun jatuh ke perairan yang tidak jauh dari Pelabuhan Bangeojin, Uslan, Korea Selatan.


Sontak saja, Riyanto melompat ke dalam air untuk menyelamatkan wanita tersebut dan memeganginya agar tidak tenggelam.


Riyanto kemudian menahan badan wanita itu sampai penjaga pantai setempat tiba dan menyelamatkan mereka berdua.


Kemudian, wanita itu diresusitasi atau diberi pertolongan pertama untuk mengembalikan pernapasan dan detak jantung.


Wanita itu langsung dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.


Sebagai informasi, sang wanita itu tidak sengaja terjatuh ke laut karena ia sedang dalam keadaan mabuk pada peristia itu terjadi.


Menurut Administrasi Meteorologi Korea, suhu Ulsan pada hari itu berkisar antara 6,6 derajat celsius dan 14,8 derajat celsius.


Sehingga, cukup dingin dan berisiko menyebabkan hipotermia bagi tubuh manusia, terlebih masuk ke dalam perairan yang dingin.


Pilu WNI, Kerja Setahun di Malaysia Kini Kehilangan Jarinya


Sementara itu di lain sisi, nasib pilu seorang warga negara asal Indonesia (WNI) yang baru bekerja setahun di Malaysia.


Saat pria WNI ini ditemukan, ia kehilangan satu jarinya.


Tak hanya itu, ada korban lain yakni perempuan asal Myanmar.


Polisi Malaysia menyelamatkan seorang pria warga negara Indonesia (WNI) dan seorang perempuan asal Myanmar yang diduga menjadi korban eksploitasi sebagai pekerja di kawasan Industri Kundang di Rawang, Kuala Lumpur, pada Kamis (14/12/2023).


Pekerja Indonesia tersebut ditemukan telah kehilangan satu jarinya.


Sedangkan, perempuan asal Myanmar tidak dibayar gajinya.


Asisten Direktur Utama Divisi Anti-Perdagangan Manusia dan Penyelundupan Migran (ATIPSOM) Departemen Investigasi Kriminal Bukit Aman, SAC Soffian Santong, menjelaskan polisi menemukan keduanya dalam sebuah agenda penggerebekan pada pukul 16.10 waktu setempat di pabrik pabrik daur ulang barang bekas yang telah beroperasi selama satu tahun terakhir tanpa izin.


"Saat penggerebekan, korban perempuan ditemukan di sebuah ruangan di lantai satu pabrik dalam keadaan menangis ketakutan.


Investigasi awal yang dilakukan dengan bantuan penerjemah menemukan bahwa korban tidak diizinkan keluar dan belum menerima pembayaran gaji selama lebih dari empat bulan," kata dia dalam keterangan tertulis, Jumat (15/12/2023).


Sementara, Soffian menerangkan, kondisi pria Indonesia yang telah bekerja di sana selama sekitar setahun itu cukup memprihatinkan. 


WNI tersebut telah kehilangan jari tangan kanannya karena kecelakaan di tempat kerja.


Ia menyebut, pekerja asal Indonesia itu telah diabaikan oleh majikannya.


Ia tidak menerima perawatan medis yang layak.


Sebagaimana dikutip dari Bernama, Soffian mengatakan, berdasarkan indikator seperti jam kerja yang panjang, tidak dibayarnya gaji selama lebih dari tiga bulan, dan pengabaian oleh majikan, para korban diyakini sebagai orang yang diperdagangkan di bawah Pasal 12 Undang-Undang ATIPSOM 2007.


Baca juga: Hidup Mantan TKW Memilukan, Dijemput Panti Jompo, Anak Habiskan Gajinya 40 Tahun Kerja di Malaysia


Soffian menjelaskan, polisi juga telah menahan seorang pria dan perempuan asal China yang bekerja sebagai pengawas dan asisten pengawas pabrik tersebut untuk penyelidikan lebih lanjut.


Tak hanya itu, Polisi menahan 15 imigran ilegal dari Myanmar, China, Bangladesh, dan Indonesia.


Ia mengatakan, penggerebekan tersebut melibatkan kerjasama dari Dewan Anti Perdagangan Orang dan Anti Penyelundupan Migran Kementerian Dalam Negeri Malaysia, serta Departemen Tenaga Kerja Selangor.

×