Pembicaraan gencatan senjata (ceasefire) antara Israel dan Hamas yang ditengahi Qatar mendapat kemajuan yang positif. Doha sendiri menyebut optimis dengan perundingan gencatan senjata yang sedang berlangsung tersebut.
Berikut perkembangan terbaru terkait perang Israel di Gaza dan di Lebanon
Qatar Optimis Soal Perundingan Gencatan Senjata
Qatar optimistis kesepakatan gencatan senjata atau penghentian permusuhan akan tercapai sebelum Ramadan, yang kemungkinan akan dimulai pada 10 Maret. Meski begitu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed al-Ansari menyebut masih terlalu dini untuk membuat pengumuman.
"Banyak perkembangan telah terjadi dan kami merasa optimis," kata al-Ansari, seperti dikutip oleh Al Jazeera.
Dia menegaskan, delegasi Israel berada di Qatar untuk melanjutkan pembicaraan mengenai penghentian sementara perang Israel di Gaza yang bisa mengakibatkan pembebasan para tawanan.
Dia menambahkan, Qatar "mendorong dengan keras" agar proposal kerangka kerja yang diajukannya bersama Amerika Serikat (AS), Israel dan Mesir di Paris agar didukung oleh Hamas.
AS Sebut Israel Mulai Transfer Pendapatan Pajak ke Palestina
Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan Israel telah setuju untuk mulai mentransfer pendapatan pajak ke Otoritas Palestina (PA). Yellen mengatakan uang sudah mulai mengalir dan "ini harus terus berlanjut".
Berdasarkan perjanjian perdamaian saat ini, Kementerian Keuangan Israel memungut pajak dari warga Palestina dan memberikan transfer bulanan ke Otoritas Palestina.
Sekitar sebulan setelah serangan 7 Oktober, pemerintah Israel memutuskan untuk menahan dana yang dialokasikan untuk Jalur Gaza. PA menolak menerima transfer sebagian uang.
Yellen mengatakan dia juga mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dalam suratnya belum lama ini, untuk mengembalikan izin kerja bagi warga Palestina dan mengurangi hambatan perdagangan di Tepi Barat yang diduduki.
Pasukan Israel Hentikan Konvoi Evakuasi, Paksa Paramedis Bugil
Kantor Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) mengatakan militer Israel menghentikan konvoi evakuasi medis di kota Khan Younis di Gaza selatan. Mereka juga menahan seorang paramedis dan memaksa orang lain melepaskan pakaian mereka hingga telanjang bulat.
Dikatakan, insiden itu terjadi pada Minggu saat evakuasi 24 pasien dari Rumah Sakit al-Amal di kota tersebut, yang telah dikepung oleh pasukan Israel.
"Meskipun semua anggota staf dan kendaraan telah berkoordinasi dengan pihak Israel, pasukan Israel memblokir konvoi [Organisasi Kesehatan Dunia] yang dipimpin WHO selama berjam-jam saat konvoi tersebut meninggalkan rumah sakit," kata Jens Laerke, juru bicara OCHA, kepada wartawan di Jenewa.
"Militer Israel memaksa pasien dan staf keluar dari ambulans dan melucuti pakaian semua paramedis," kata Laerke. "Tiga paramedis Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina kemudian ditahan, meskipun data pribadi mereka telah dibagikan kepada pasukan Israel sebelumnya."
Dia mengatakan seorang paramedis kemudian dibebaskan dan meminta pembebasan dua orang lainnya serta seluruh petugas kesehatan lainnya yang dipenjara.
Raja Yordania Minta USAID Gandakan Bantuan ke Gaza
Raja Yordania Abdullah II mengatakan peningkatan bantuan untuk Gaza diperlukan untuk mencegah meningkatnya krisis kelaparan, yang mempengaruhi lebih dari dua juta orang di daerah kantong yang terkepung tersebut.
Dalam sambutannya yang dilaporkan di media pemerintah, dia mengatakan kepada kepala USAID Samantha Power yang sedang berkunjung bahwa masyarakat internasional harus memberikan tekanan lebih besar pada Israel untuk melonggarkan pembatasan aliran makanan ke wilayah tersebut.
Pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza turun 50 persen pada Februari dibandingkan dengan Januari meskipun ICJ memutuskan satu bulan yang lalu bahwa Israel harus mengambil "langkah-langkah segera dan efektif" untuk penyediaan bantuan.
Hewan di Kebun Binatang Gaza Mati Kelaparan
Para pejabat di Gaza mengatakan hewan-hewan mati akibat kelaparan di sebuah kebun binatang di daerah kantong yang terkepung. Insiden terjadi di tengah pengepungan Israel yang menghalangi staf mencapai kompleks tersebut untuk memberi makan hewan-hewan tersebut.
Dua pekerja terluka ketika mereka berusaha mencapai fasilitas di lingkungan Zeitoun, sebelah timur Kota Gaza, yang telah rusak karena tentara Israel terus melancarkan perang di Gaza.
Sekitar 100 hewan, termasuk singa, monyet, serigala, dan burung, ditempatkan di kebun binatang tersebut.