Timnas Vietnam telah melakoni total 14 pertandingan di bawah pengawasan Video Assistant Referee (VAR) sejak 2019 silam.
Pertandingan pertama Timnas Vietnam dengan VAR terjadi di babak perempat final Piala Asia 2019.
Kala itu, Vietnam harus tersingkir usai menyerah 0-1 di tangan Jepang lewat gol semata wayang Ritsu Doan.
Termasuk kekalahan tersebut, The Golden Star Warriors memiliki rekor buruk dalam 14 pertandingan dengan VAR.
Secara keseluruhan, wakil Asia Tenggara itu hanya meraih satu kemenangan, satu hasil seri, dan 12 kekalahan.
Statistik tersebut sudah cukup membuktikan bahwa VAR telah menjadi musuh terbesar Vietnam dalam beberapa tahun terakhir.
Satu-satunya kemenangan Vietnam dengan VAR adalah ketika bertemu China di Stadion My Dinh dalam Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Saat itu, Park Hang-seo dan anak-anak asuhnya berhasil mengalahkan Tim Negeri Tirai Bambu dengan skor 3-1.
Sementara itu, satu-satunya hasil imbang juga terjadi pada ajang yang sama saat Vietnam menahan Jepang 1-1.
Dari 14 laga, Vietnam mendapat hukuman penalti sebanyak 7 kali atau rata-rata satu penalti setiap 2 pertandingan.
Enam dari tujuh hukuman tendangan penalti tersebut menjadi penentu hasil akhir pertandingan.
Teranyar, Vietnam kalah 0-1 dari Indonesia di Piala Asia 2023 lewat gol tendangan penalti Asnawi Mangkualam.
Wasit menunjuk titik putih setelah Nguyen Thanh Binh menarik kaus Rafael Struick di kotak terlarang.
Fakta bahwa Vietnam menerima banyak keputusan kurang yang merugikan dari VAR telah menjadi perbincangan sejak lama.
Oleh sebab itu, Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF) memiliki rencana untuk membantu pemain berperilaku lebih baik dalam pertandingan dengan VAR.
“Pada pertemuan berikutnya, VFF dan Philippe Troussier akan berkoordinasi dan bertekad untuk tampil baik di putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan dua lawan terpenting Indonesia dan Irak,” ucap Sekretaris Jenderal VFF Duong Nghiep Khoi, dikutip SuperBall.id dari Soha.vn.
"Untuk melakukan itu, Troussier membutuhkan dukungan dewan wasit."
"Dia tersenyum dan bertanya kepada saya mengapa dia membutuhkan dukungan wasit."
"Saya jelaskan, saat ini para pemain kami belum mengerti bagaimana harus bersikap dengan VAR dalam sebuah pertandingan."
"Pemain perlu tahu bagaimana berperilaku baik di lapangan untuk menghindari kesalahan baru-baru ini yang menyebabkan kami menerima kartu merah yang tidak menguntungkan," tambahnya.
Duong Nghiep Khoi mencontohkan situasi di mana VAR menggagalkan gol Vietnam ke gawang Irak di Piala Asia 2023.
"Dengan pengalaman bertahun-tahun sebagai pengawas pertandingan, saya kesulitan terjebak offside dalam situasi tersebut."
"Wasit pun tidak menyadarinya. Namun, VAR menangkapnya offside."
"Jika Khang diam saja, ada kemungkinan wasit tidak menangkap offside, tapi dia takut offside jadi dia berlari."
"VAR mengira Khang menutupi mata lawan, mempengaruhi penglihatan mereka, jadi dia melakukan kesalahan."
"VAR memiliki teknologi deteksi offside semi-otomatis, menunjukkan garis offside dan tumit Khang di bawah pertahanan Irak."
"Para pemain Vietnam sekarang mengetahui hal itu sehingga mereka dapat menyesuaikan cara bermain mereka."
"Selebihnya Kita harus belajar dari kesalahan nyata yang tidak memerlukan VAR," jelas Duong Nghiep Khoi.