Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Saat AS Ingin Perang Gaza Berakhir Secepat Mungkin...

Januari 17, 2024 Last Updated 2024-01-17T04:10:31Z

 

 Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah menegaskan kembali dukungan teguh pemerintah Amerika terhadap apa yang mereka sebut sebagai hak Israel untuk membela diri.


Dia pun mengatakan, pemerintahan Presiden Joe Biden sangat mendukung tanggapan Israel terhadap serangan Hamas pada 7 Oktober lalu.


“Tetapi, pada saat yang sama, kami ingin konflik ini berakhir secepat mungkin.


“Sampai hal ini terjadi, kami ingin melihat segala upaya dilakukan untuk melindungi warga sipil dan memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan. Terlalu banyak orang yang menderita dalam konflik ini,” tambahnya.


Meskipun ada seruan internasional untuk gencatan senjata dan kekhawatiran mengenai meningkatnya jumlah korban sipil di Gaza, Amerika Serikat telah mengeluarkan deklarasi darurat dua kali dalam beberapa pekan terakhir untuk mengirimkan bom ke Israel, tanpa melewati Kongres.


Seruan anggota Parlemen AS


Di tubuh Parlemen AS, ada juga anggota yang menyerukan diakhirinya perang di Gaza.


Dia adalah Lloyd Doggett, politikus dari Partai Demokrat.


"Gencatan senjata bilateral diperlukan sekarang untuk membebaskan semua sandera dan mencegah kematian, kelaparan dan penyakit lebih lanjut dari warga Gaza yang tidak bersalah," tulis Doggett, dalam sebuah unggahan di media sosial.



Desakan kelompok Muslim AS


Sementara itu, Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) telah meminta warga AS untuk menghubungi senator mereka.


Para warga didorong untuk mendesak para pejabat itu menyetujui resolusi legislatif yang akan mengharuskan Kementerian Luar Negeri AS membuat laporan mengenai kemungkinan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang dilakukan oleh Israel di Gaza.


"Hal ini paling tidak harus dilakukan oleh Senat sebagai tanggapan atas apa yang dilaporkan oleh Presiden Biden sebagai 'pengeboman tanpa pandang bulu' yang dilakukan oleh pemerintah Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 24.000 orang Palestina. 


Sebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak-anak," ujar Direktur CAIR untuk urusan pemerintahan, Robert McCaw, dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dikutip dari Al Jazeera. [SB]

×