Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Rusia Bakal Bongkar Kedok Kejahatan Zelensky dan Rezim Kyiv

Januari 23, 2024 Last Updated 2024-01-23T07:28:51Z

 

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan bahwa Rusia akan melakukan segala upaya untuk membongkar kedok kejahatan rezim Kyiv dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. 


Dia mengatakan telah membentuk komisi khusus untuk kejahatan rezim Kyiv dan seluruh dunia akan segera mengetahuinya.


“Kami akan melakukan segalanya untuk memastikan bahwa topik situasi di Ukraina didengar setiap hari dalam semua format, baik di ruang pertemuan Dewan Keamanan PBB dan Majelis Umum, di komite dan komisi khusus PBB dan organisasi internasional lainnya,” katanya, dilansir TASS, Selasa (23/1/2024). 


Dia menyatakan bahwa sebelumnya, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov telah tiba di Markas Besar PBB untuk berpartisipasi dalam pertemuan Dewan Keamanan (DK) PBB yang diminta Rusia membahas mengenai situasi di Ukraina.


Zakharova mengatakan bahwa Lavrov akan berada di New York pada 22-24 Januari untuk berpartisipasi langsung dalam debat DK PBB mengenai Timur Tengah dan pertemuan mengenai Ukraina, serta diharapkan juga dilakukan sejumlah pertemuan bilateral.


Sementara itu, Lavrov juga sebelumnya menyatakan bahwa negara-negara Barat tidak menginginkan perdamaian di Ukraina meskipun telah mengucurkan banyak uang untuk menjaga kelangsungan hidup rakyat Ukraina. 


“Mereka [negara-negara Barat] tidak menginginkan perdamaian bahkan hingga saat ini, meskipun faktanya rezim Kyiv hanya bisa bertahan berkat bantuan Barat, dan bahkan para pemimpinnya pun mengakui hal ini,” ucapnya. 


Lavrov mengatakan sebagian besar masyarakat di Ukraina mulai menyadari bahwa musuh sejati mereka adalah kepemimpinan di Ukraina, yang menanamkan kebohongan tentang Rusia. 


Dia menyatakan bahwa operasi militer khusus Rusia yang selama ini dilakukan, ditujukan untuk rezim kriminal Kyiv, bukan untuk Ukraina. 


“Rusia memulai operasi militer khusus pada Februari 2022 bukan terhadap Ukraina atau rakyat Ukraina, yang masih memiliki hubungan persaudaraan dengan kami," ujarnya. 


Sementara itu, dia menjelaskan selama ini terpaksa melancarkan operasi militer melawan rezim kriminal Ukraina, yang telah melewati batas karena mereka merasa impunitas dan tidak mau, meskipun pihaknya telah melakukan banyak upaya untuk menghentikan perang.  [SB]

×