Calon Presiden RI nomor urut 2 Prabowo Subianto membeberkan bahwa program hilirisasi sebanyak 21 komoditas mulai dari mineral hingga tumbuhan membutuhkan dana hingga US$ 545 miliar atau sebesar Rp 8.476 triliun (asumsi Rp 15.553 per US$).
Hal itu dikatakan oleh Prabowo pada acara Dialog Capres bersama Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) dengan tema Menuju Indonesia Emas 2045.
Prabowo mengatakan kunci dari pemanfaatan sumber daya yang ada di Indonesia dengan melakukan hilirisasi. "Kita harus mulai dari dasar dan untuk itu kuncinya adalah hilirisasi. Hilirisasi penting jadi strategi hilirisasi kami yang akan kami teruskan strateginya Pak Jokowi. Kami punya rencana yang kita sebut pohon industri dari 21 komoditas mulai dari mineral sampai dari bahan-bahan tanaman," ungkapnya dalam Dialog Capres Bersama Kadin, Jumat (12/1/2024).
Prabowo mengklaim pihaknya sudah menyiapkan peta jalan untuk hilirisasi sebanyak 21 komoditas tersebut yang membutuhkan investasi hingga Rp 8.476 triliun.
"Ini sudah kita petakan, kita butuh kurang lebih investasi US$ 545 miliar untuk 21 komoditas. Dan kalau kita lihat satu per satu komoditas itu sudah kita buat pohon industrinya. Dimana nilai tambah akan naik berpuluh kali termasuk industri farmasi termasuk obat-obatan," jelasnya.
Dia menyebutkan bahwa Indonesia harus memiliki strategi yang benar. Prabowo juga bilang terkadang Indonesia terlena untuk mengimpor karena tergiur dengan harga murah impor.
"Untuk itu sekali lagi strategi kita harus benar, jadi falsafah kita harus benar kita boleh dengan idealisme menganggap akan ada free market terus, saya kira kita terlenda kadang lebih murah impor," tambah dia.
Dengan begitu, dia mengatakan program hilirisasi harus terus dijalankan bahkan hingga memanfaatkan kekayaan laut. "Bahan laut untuk membangun dasar dari semua jadi hilirisasi artinya semua sumber alam kita harus diolah di Indonesia," tandasnya.
Untuk diketahui, daftar 21 komoditas peta jalan hilirisasi yang didorong:
1. Batu bara
2. Nikel
3. Timah
4. Tembaga
5. Bauksit
6. Besi baja
7. Emas perak
8. Aspal buton
9. Minyak bumi
10. Gas bumi
11. Sawit
12. Kelapa
13. Karet
14. Biofuel
15. Kayu log
16. Getah pinus
17. Udang
18. Perikanan
19. Rajungan
20. Rumput laut
21. Garam [SB]