Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Pesawat Tempur dan Kapal Perang Cina Kembali Bersliweran di Selat Taiwan

Januari 18, 2024 Last Updated 2024-01-18T07:49:26Z


Sebanyak 18 pesawat tempur dan kapal perang Cina bersliweran melakukan “patroli kesiapan tempur bersama” di sekitar Taiwan, Rabu malam, 17 Januari 2024. Ini merupakan aktivitas militer skala besar pertama setelah pemilu Taiwan akhir pekan lalu.


Cina, yang memandang Taiwan sebagai wilayahnya, selama empat tahun terakhir secara teratur mengirimkan pesawat tempur dan kapal perang ke angkasa dan perairan di sekitar pulau itu dalam upaya menegaskan klaim kedaulatan yang ditolak oleh pemerintah Taipei.


Taiwan memilih Lai Ching-te dari Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa sebagai presiden berikutnya pada hari Sabtu, seorang pria yang berulang kali dikecam Beijing sebagai separatis berbahaya dan pembawa perang.


Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan bahwa mulai sekitar pukul 19.50. pada Rabu pihaknya telah mendeteksi 18 pesawat termasuk pesawat tempur Su-30 yang beroperasi di lepas pantai utara dan tengah Taiwan serta di barat daya pulau itu.


Sebelas dari pesawat tersebut melintasi garis tengah Selat Taiwan, atau wilayah di dekatnya, bersama dengan kapal perang Cina untuk “patroli kesiapan tempur bersama”, tambah kementerian itu.


Garis tengah selat tersebut pernah menjadi pembatas tidak resmi antara kedua belah pihak, namun pesawat Cina kini sering terbang di atasnya. Cina mengatakan mereka tidak mengakui keberadaan garis tersebut.


“Keamanan dan kemakmuran kawasan Selat Taiwan berkaitan erat dengan pembangunan dan stabilitas global, dan merupakan kewajiban serta tanggung jawab yang harus dipikul oleh semua pihak di kawasan,” katanya dalam sebuah pernyataan.


“Militer akan terus memperkuat kemampuan pertahanan diri sesuai dengan ancaman musuh dan kebutuhan pertahanan diri, serta menanggapi ancaman regional.”


Belum ada tanggapan segera dari Kementerian Pertahanan Cina.


Sebelumnya pada hari Rabu, Kantor Urusan Taiwan Cina mengatakan sikap Beijing yang tidak akan berhenti menggunakan kekuatan untuk menjadikan Taiwan berada di bawah kendalinya ditujukan pada campur tangan asing dan sejumlah kecil kelompok separatis, namun menambahkan bahwa Taiwan perlu disingkirkan dari “bias” terhadap Cina.


Juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan Washington memantau dengan cermat tindakan Beijing dan mendesak Cina tidak menggunakan pemilu Taiwan sebagai “dalih untuk melakukan eskalasi.”


“Kami secara konsisten mendesak untuk menahan diri dan tidak melakukan perubahan sepihak terhadap status quo, yang telah menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan dan di seluruh kawasan selama beberapa dekade,” kata juru bicara tersebut.


Salah satu sumber yang mengetahui pemikiran pemerintahan Biden mengatakan, "tidak mengherankan melihat Beijing menggunakan beberapa bulan ke depan untuk secara bertahap meningkatkan tekanan terhadap Taiwan."


“Kami telah melihat tekanan diplomatik dan ancaman tekanan ekonomi lebih lanjut. Dan tekanan itu bisa terus berlanjut bahkan setelah pelantikan,” kata sumber yang enggan disebutkan namanya.


Lai, yang akan mulai menjabat pada 20 Mei, telah berulang kali menawarkan pembicaraan dengan Cina namun ditolak. Dia mengatakan dia akan menjaga perdamaian dan stabilitas di selat itu, tapi hanya rakyat Taiwan yang bisa menentukan masa depannya.


Vincent Chao, juru bicara kampanye Lai dan kepala urusan internasional DPP, mengatakan pemerintahan baru akan menjadi pemerintahan "lanjutan" dan "tidak ada kejutan", sambil mempertahankan pencegahan yang kuat bersama dengan AS dan negara-negara lain di kawasan ini.


Dia mengatakan pemerintah akan melakukan segala upaya untuk bertanggung jawab dan pragmatis serta menghindari provokasi, sambil mempertahankan pencegahan tersebut.


“Kita tidak boleh memberikan kesempatan kepada Xi Jinping untuk suatu hari sadar dan memutuskan bahwa hari ini adalah hari yang baik,” katanya.


"Itu semua didasarkan pada risiko dan biaya... Jadi risiko dan biaya yang harus ditanggung jika dia mengambil tindakan harus sangat tinggi," kata Chao, seraya menambahkan: "Kami juga berkomitmen untuk menjaga risiko dan biaya jika dia tidak mengambil tindakan, sangat rendah."  [SB]

×