Rusia melakukan beberapa serangan udara ke dua kota utama Ukraina, Kyiv dan Kharkiv, Selasa waktu setempat. Ini terjadi setelah Ukraina melakukan serangan ke kota di dalam wilayah Rusia, Belgorod.
Dalam laporan CNBC International dikutip Rabu (3/1/2024), Angkatan Udara Ukraina memperingatkan adanya rudal-rudal Rusia yang masuk yang menargetkan Kyiv. Mereka mencatat ada kemungkinan terjadi peluncuran berulang rudal balistik hipersonik Kh-47M2 Kinzhal, yang kecepatannya 12.350 km/jam.
"Ledakan terjadi di ibu kota," kata Walikota Kyiv Vitali Klitschko melalui Telegram pada Selasa seraya menambahkan bahwa pasokan listrik dan pasokan air telah terputus di beberapa wilayah ibu kota.
"Pecahan rudal Rusia yang dihancurkan oleh pertahanan udara Ukraina mendarat di delapan distrik di seluruh kota," kata administrasi militer kota Kyiv melalui Telegram.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan jumlah korban tewas akibat serangan-serangan ini mencapai lima orang dan korban luka mencapai 92 orang. Korban tewas tersebut tersebar di Kyiv (empat orang) dan di Kharkiv (satu orang).
"Hampir 100 rudal dari berbagai jenis telah digunakan dalam serangan tersebut dan 70 di antaranya ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Ukraina. Patriots, Iris, NASAMS, masing-masing sistem tersebut telah menyelamatkan setidaknya ratusan nyawa," kata Zelensky.
"Lebih dari 500 penyelamat dari Layanan Darurat Negara Ukraina, layanan utilitas, pekerja energi, polisi, bekerja untuk meringankan dampak serangan tersebut. Rusia akan bertanggung jawab atas setiap nyawa yang diambil," tambahnya.
Sebelumnya, serangan ini terjadi setelah Ukraina meluncurkan rudal ke Belgorod pada Sabtu lalu. Serangan ini menewaskan sedikitnya 25 orang dan melukai lebih dari 100 orang.
Rusia menyalahkan Ukraina atas serangan tersebut, yang merupakan salah satu serangan paling mematikan yang terjadi di dalam Rusia sejak serangan besar-besaran dimulai oleh Moskow ke negara tetangganya lebih dari 22 bulan lalu.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan serangan di Belgorod sebagai serangan teroris dan menuduh pasukan Ukraina menargetkan pusat kota, tempat orang-orang berjalan sebelum Malam Tahun Baru. Ia mengatakan Rusia akan terus menyerang apa yang disebutnya instalasi militer.
"Kami akan mengintensifkan serangan. Tidak ada kejahatan terhadap warga sipil yang luput dari hukuman, itu sudah pasti," kata Putin pada hari Senin saat berkunjung ke rumah sakit militer dikutip Al Jazeera.
Baca: Minyak Membara Iran Masuk Laut Merah Buntut AS Tembak Houthi
Putin menambahkan Ukraina dimanfaatkan oleh negara-negara Barat untuk 'menyelesaikan masalahnya'. Ia bersikeras bahwa arah perangnya dengan Kyiv akan berubah demi kepentingan Rusia.
"Kami melakukan hal itu hari ini, dan besok, kami akan terus melakukannya," tambahnya.
Perang besar-besaran antara Rusia dan Ukraina dimulai sejak 24 Februari 2022 lalu. Putin beralasan bahwa serangan didasarkan pada niatan Kyiv untuk bergabung dengan aliansi militer Barat pimpinan AS, NATO, yang notabenenya merupakan rival dari Moskow.
Selain itu, Putin berniat untuk mengambil wilayah Donetsk dan Luhansk yang sebelumnya dikendalikan Ukraina. Ini untuk membebaskan masyarakat etnis Rusia yang disebutnya mengalami persekusi dari kelompok ultra nasionalis Ukraina.