Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Misteri Lenyapnya Videotron Kampanye Anies di Bekasi

Januari 18, 2024 Last Updated 2024-01-18T06:59:13Z


Hilangnya videotron iklan kampanye calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan yang terpampang di depan Grand Metropolitan Mall (GMM) Kota Bekasi, masih penuh dengan tanda tanya.


Pasalnya, videotron Anies itu disetop penayangannya hanya kurang dari sehari. Seharusnya, iklan kampanye itu ditayangkan dari 15 sampai 21 Januari 2024.


Kini, ada lima videotron yang berada di depan GMM, tepatnya di bahu Jalan KH Noer Ali. Kelima LED itu kini hanya menampilkan promosi pemasangan iklan saja.


"Best spot for your ads, call us (tempat terbaik untuk iklan, hubungi kami," tulis iklan di videotron tersebut.


Disetop tayang kurang dari sehari


Kabar mengenai penghentian tayangan kampanye Anies melalui videotron di Bekasi dan Jakarta disampaikan melalui akun X @aniesbubble dan @olpproject, Senin (15/1/2024).


Menurut informasi akun X @olpproject, iklan kampanye Anies melalui videotron itu seharusnya ditayangkan dari 15 sampai 21 Januari 2024.


"Sayangnya, kami harus mengabarkan bahwa LED Ads yang telah dijadwalkan tayang selama seminggu (15-21 Januari 2024) di Bekasi dan Jakarta tidak dapat lanjut tayang di lokasi tersebut karena suatu hal yang di luar kuasa kami," tulis akun @olpproject.


Namun, belum sampai 24 jam, videotron iklan kampanye Anies itu telah "ditakedown".


Di sekitar lokasi videotron terlihat sekelompok sopir taksi dan beberapa petugas keamanan yang berjaga di depan mal.


Namun, saat ditanya awak media soal penyetopan videotron Anies, tak satu pun yang bersedia memberikan komentar soal itu.


Komentar Nasdem


Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Nasdem Kota Bekasi Aji Ali Sabana mengkritisi penghentian penayangan videotron Anies.


Ali menilai, masa Pemilu 2024 seharusnya menjadi pesta demokrrasi yang dirayakan secara riang gembira.


"Sungguh ironis kejadian tersebut. Seharusnya di pemilu pesta demokrasi siklus lima tahunan, kita rayakan dengan riang gembira penuh kedamaian, bukannya saling tekan menekan yang destruktif," ujar Ali saat dihubungi, Rabu (17/1/2024).


Ia merasa prihatin dengan penyetopan iklan kampanye Anies sebelum waktu penyewaan videotron berakhir.


"Saya prihatin atas di take down-nya iklan Anies. Seperti diketahui (iklan) berlaku untuk satu minggu 15-21 Januari 2024. Namun, belum sampai satu hari sudah tidak tayang," kata dia.


Baca juga: Videotron Anies di Bekasi Setop Tayang, Nasdem: Harusnya Pemilu Dirayakan dengan Gembira


Minta Bawaslu turun tangan

Ali menuturkan, Nasdem tidak ragu untuk menempuh jalur hukum jika terindikasi adanya kecurangan.


"Atas kejadian ini tentu DPD Partai Nasdem Kota Bekasi melalui Timnas Amin akan melakukan kajian dan langkah hukum bila hal itu terindikasi ada permainan tidak Hi," ucap Ali.


Atas dasar itu Ali mendesak Bawaslu Kota Bekasi untuk mengusut tuntas dalang yang menyebabkan iklan kampanye Anies itu dihentikan penayangannya.


"Kami mendesak Bawaslu untuk mengusut tuntas siapa dalangnya. Bila ada tindak pidana maka harus ditindak tegas sesuai aturan," ucapnya.


Ali mengatakan, pihaknya telah membuka komunikasi dengan Bawaslu Kota Bekasi berkait hal tersebut.


"Tadi sempat komunikasi dengan Komisioner Bawaslu. Tapi infonya baru mau penelusuran," kata Ali.


Bawaslu bentuk tim penelusuran


Kordiv Penanganan Pelanggaran Data dan Informasi Bawaslu Kota Bekasi Muhammad Sodikin mengatakan, pihaknya bakal membentuk tim penelusuran untuk mengusut persoalan videotron Anies.


"Kami mau melakukan penelurusan terlebih dahulu. Hari ini kami akan melakukan rapat, bentuk tim penelusuran," ucap Sodikin saat dikonfirmasi, Rabu (17/1/2024).


Sodikin menuturkan, dalam penelusuran itu pihaknya akan mencari informasi apakah iklan kampanye videotron Anies itu berhubungan dengan Pemerintah Daerah.


"Kami harus melakukan penelusuran terlebih dahulu, apakah ini ada hubungannya dengan Pemda atau tidak. Apakah ini milik swasta atau pihak ketiga," imbuhnya.


Sodikin berujar, untuk memproses persoalan tersebut pihaknya harus mengetahui dahulu posisi atau penyebab videotron tersebut disetop.


"Kami harus tahu betul posisi khususnya seperti apa, terus di-takedown kenapa, apakah ada keberatan atau ada persoalan kontrak yang tidak clear. [SB]

×