Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Media Asing Sorot Tabrakan KA Turangga-Bandung Raya, Salahkan Ini

Januari 06, 2024 Last Updated 2024-01-06T02:11:22Z


Media asing mulai menyoroti tabrakan antara Kereta Commuterline Bandung Raya dengan Kereta Api (KA) Turangga pada Jumat (5/1/2024) pukul 06.03 WIB. Kecelakaan terjadi di jalur tunggal (single track) km 181+700 petak jalan antara Stasiun Haurpugur dengan Stasiun Cicalengka.


Agence France-Presse (AFP), melalui artikel "4 dead, 22 injured in Indonesia train collision" yang mengutip data pejabat terkait, melaporkan jumlah korban tewas dan luka-luka terbaru dari insiden tersebut.


"Empat orang tewas dan sedikitnya 22 luka-luka saat dua kereta yang membawa ratusan penumpang bertabrakan di Indonesia pada hari Jumat," menurut laporan tersebut, menambahkan jumlah korban luka yang dilaporkan bervariasi.


"Polisi menyebutkan jumlahnya 37 orang sementara operator kereta api mengatakan 22 orang terluka."


"Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan di antara hampir 500 penumpang di dalamnya, dengan keempat kematian yang dilaporkan sejauh ini melibatkan awak kereta," tambahnya.


Media ini juga menyebut gerbong depan kedua kereta hancur berantakan, sementara gerbong lain di belakang tergelincir dan terbalik di jalur yang membelah sawah di provinsi Jawa Barat tersebut.


"Penyebab kecelakaan ini belum diketahui," tambah laporan tersebut.


AFP menyebut kecelakaan transportasi adalah hal yang lumrah terjadi di Indonesia. "Negara kepulauan yang luas di mana bus, kereta api dan bahkan pesawat sering kali sudah tua dan tidak dirawat dengan baik," kata laporan tersebut.


Hal yang sama juga disampaikan media berbasis di Hong Kong, BNN Breaking, melalui artikel "Train Collision in Bandung: A Tragic Wake-Up Call for Indonesia's Aging Railway Infrastructure".


Dalam artikel tersebut dilaporkan bahwa penyebab kecelakaan tersebut akibat infrastruktur yang sudah menua.


"Tabrakan kereta api menjadi pengingat akan frekuensi kecelakaan kereta api di Indonesia, negara yang bergulat dengan infrastruktur kereta api yang menua. Insiden ini menyoroti masalah keselamatan yang sudah berlangsung lama di perlintasan kereta api, yang sering menjadi tempat terjadinya peristiwa malang tersebut. Akibat dari kecelakaan tersebut terjadi kekacauan dan kehancuran, dengan gerbong yang terbalik dan rusak parah berserakan di sekitar lokasi kecelakaan," menurut artikel tersebut.


Menurut artikel tersebut, insiden ini menyoroti kebutuhan mendesak untuk merombak infrastruktur perkeretaapian di Indonesia.


"Jaringan kereta api di negara ini, yang sistem dan peralatannya ketinggalan jaman, khususnya di perlintasan kereta api, telah menjadi faktor penyebab seringnya terjadi kecelakaan. Ketika Indonesia terus bergulat dengan tragedi tersebut, kebutuhan akan infrastruktur perkeretaapian yang modern, aman, dan efisien menjadi prioritas utama," jelas media tersebut. [SB]

×