Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Laut Merah Membara, Raksasa Pelayaran China Tangguhkan Kargo ke Israel

Januari 08, 2024 Last Updated 2024-01-08T08:29:52Z


Ketegangan di Laut Merah yang dipicu perang Gaza dan berujung pada ancaman kelompok Houthi Yaman terhadap kapal-kapal asing yang memiliki hubungan dengan Israel memaksa raksasa pelayaran China, Cosco, menangguhkan pengiriman ke Israel.


Menurut media keuangan Israel, Globes, sebagaimana dikutip CNBC International, Senin (8/1/2024), keputusan Cosco tersebut secara spesifik masih dirahasiakan.


Isu ini pun membuat saham Cosco yang terdaftar di Hong Kong turun 3% pada hari ini.


Serangan terhadap kapal-kapal yang melintasi Laut Merah oleh militan Houthi yang didukung Iran telah mendorong tarif angkutan laut lebih tinggi. Pasalnya, perjalanan pengiriman menjadi lebih lama karena para pengirim barang mengalihkan rute untuk melakukan perjalanan jauh di sekitar Tanjung Harapan di Afrika Selatan.


Untuk menghindari serangan yang dilakukan oleh militan yang berbasis di Yaman tersebut, nilai kargo perdagangan yang telah dialihkan mencapai lebih dari US$200 miliar selama beberapa minggu terakhir, dengan perusahaan pelayaran besar seperti Maersk dan Hapag-Lloyd menghentikan pengiriman melalui Laut Merah hingga pemberitahuan lebih lanjut.


Cosco adalah perusahaan pelayaran terbesar di China dan menguasai hampir 11% pangsa pasar perdagangan.


Orient Overseas Container Line (OOCL), yang merupakan bagian dari Cosco Shipping Group, juga telah menangguhkan pelayaran ke Laut Merah dan berhenti menerima kargo tujuan Israel sejak Desember, dengan alasan masalah operasional.


"Keputusan COSCO penting karena mereka bekerja sama dengan perusahaan pelayaran Israel ZIM, yang harus mengoperasikan lebih banyak kapal di rute Timur Jauh," Globes melaporkan.


Adapun, Cosco memiliki jalur lain yang dioperasikan bersama dengan Zim. [SB]

×