Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Laut China Selatan Panas! Tetangga RI Sebut Xi Jinping 'Halu'

Januari 04, 2024 Last Updated 2024-01-04T08:53:49Z


Dalam foto selebaran yang disediakan oleh Penjaga Pantai Filipina ini, sebuah kapal penjaga pantai China menggunakan kanon air di atas kapal. 


Penjaga Pantai Filipina di dekat Second Thomas Shoal yang diduduki Filipina, Laut China Selatan saat mereka memblokir jalurnya selama misi pasokan ulang pada hari Sabtu 5 Agustus 2023.


Hubungan antara China dan Filipina memanas. Ini akibat konflik keduanya di Laut China Selatan.


Terbaru, sebuah kapal China menembakkan air ke kapal milik Filipina yang sedang mengangkut logistik yang bertugas di sekitar Kepulauan Second Thomas Shoal. China meminta Manila untuk memindahkan armadanya yang berada di sana dan Beijing mengeklaim Filipina setuju.


Namun, pada Senin, (7/8/2023), Beijing menuduh Filipina mengingkari janji untuk memindahkan armada tersebut. Ini kemudian mengundang reaksi keras dari tetangga RI tersebut.


"Pemerintah Filipina tidak akan pernah membuat kesepakatan di mana kami akan mengabaikan hak kedaulatan dan yurisdiksi kami atas beting Ayungin," kata Jonathan Malaya, asisten direktur jenderal Dewan Keamanan Nasional, dalam konferensi pers, kepada Reuters.


"Untuk semua maksud dan tujuan, itu adalah isapan jempol dari imajinasi mereka," kata Malaya, menantang China untuk menunjukkan bukti dari janji tersebut.


LCS merupakan jalur penting untuk sebagian besar pengiriman komersial dunia dengan beberapa negara terletak di bibir lautan itu seperti Brunei, Kamboja, China, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam. Lautan itu diyakini sebagai lautan yang kaya hasil alam, terutama migas dan ikan.


China bersikukuh mengklaim sekitar 90% dari lautan itu dalam apa yang disebut sebagai "sembilan garis putus-putus" dimana mencakup area seluas sekitar 3,5 juta kilometer persegi (1,4 juta mil persegi). Bahkan, China dilaporkan telah membangun kota seluas 800 ribu mil persegi di Kepulauan Paracel bernama Shansa.


Luas Itu membuatnya 1.700 kali luas New York City. Di kota itu, China sudah membuat beberapa fasilitas kelas kota yang memiliki fasilitas seperti desalinasi air laut dan fasilitas pengolahan limbah, perumahan publik baru, sistem peradilan yang berfungsi, jangkauan jaringan 5G, sekolah, dan penerbangan charter reguler.


Klaim tersebut telah menimbulkan ketegangan politik dunia akan perang terbuka yang mungkin saja terjadi karena konflik teritorial ini. Diketahui, beberapa rival Barat China telah mengirimkan atau merencanakan pelayan armada perangnya ke perairan ini. [SB]



×