Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Kejutan Pertandingan Kedua Fase Frup Piala Asia 2023: Jepang Kalah, Korea Selatan Dibuat Repot Yordania

Januari 22, 2024 Last Updated 2024-01-22T07:57:23Z


Pertandingan putaran kedua fase grup Piala Asia 2023 memberikan beberapa kejutan. Tim-tim Negara Arab secara fisik menunjukkan bahwa mereka telah memangkas gap permainan melawan sejumlah tim-tim mapan seperti Jepang dan Korea Selatan.


Jepang, juara empat kali Piala Asia dan tim dengan peringkat tertinggi dalam kompetisi tersebut, dikalahkan 2-1 oleh Irak pada penyisihan Grup D. Korea Selatan hampir kalah dari Yordania untuk pertama kalinya sebelum gol bunuh diri di masa tambahan waktu membuat tim asuhan Jurgen Klinsmann terhindar dari malu.


Irak menggunakan strategi yang merepotkan Jepang. Tim berjuluk Singa Mesopotamia juga mendapatkan kekuatan tambahan dengan dukungan ribuan suporter yang memenuhi stadion. Irak mungkin bisa mencetak lebih banyak gol jika bukan karena cederanya striker Aymen Hussein.


Timnas Irak mampu tampil efektif tanpa bola, membongkar permainan penguasaan bola Jepang dengan beberapa tekel bersih. Strategi itu membuat tim Samurai Biru frustrasi. Irak berhasil melakukan pelanggaran taktis untuk mengganggu ritme permainan mereka.


"Kami menganalisis sebelum pertandingan dan tahu bagaimana Irak akan bermain di awal, mereka memang bermain sangat agresif. Sayangnya kami tidak bisa mengatasinya, saya tahu kami perlu berbuat lebih banyak," kata pelatih Jepang Hajime Moriyasu, dikutip dari Reuters.


Pelatih Irak Jesus Casas berhasil membawa tim menciptakan sejarah. Ini membuat Irak meraih kemenangan pertama mereka atas Jepang dalam 42 tahun.


Pelatih asal Spanyol itu mengatakan bangga dengan para pemain pilihannya. “Sejak saya mengambil alih, saya memilih pemain yang bisa menjadi petarung tapi juga pemain bagus. Perbedaan di level ini adalah Anda memerlukan keseimbangan antara pertarungan dan kualitas,” kata Casas.


Yordania Disiplin


Korea Selatan dibuat frustrasi oleh Yordania yang bermain disiplin secara taktik. Laga tersebut berakhirl imbang 2-2. Tim Korea Selatan asuhan Jurgen Klinsmmann tidak mencetak gol dari permainan terbuka. Mereka mencetak satu gol dari titik penalti dan satu gol bunuh diri di waktu tambahan.


Yordania tidak hanya kompak di lini tengah dan pertahanan tetapi lini depan mereka membuat Korea Selatan sengsara. “Mereka melakukannya dengan sangat baik. Mereka mengalahkan kami secara fisik dalam pertarungan satu lawan satu. Ada pepatah lama dalam sepak bola bahwa Anda harus memenangkan pertarungan satu lawan satu,” kata Klinsmann.


"Yordania berjuang sebagai sebuah unit, sebagai sebuah tim. Berbagai gaya berbeda terjadi di sana. Setiap pertandingan yang kami mainkan melawan Yordania, melawan Bahrain, kami belajar. Kami perlu menemukan solusi."


"Saya sangat senang melihat reaksi setelah kami tertinggal 2-1. Kami memenangkan tujuh pertandingan terakhir. Tim harus menerima kenyataan bahwa Jordan unggul 2-1 dan harus bereaksi," ucap pelatih asal Jerman tersebut.


Adapun Kapten Korea Selatan Son Heung-min, yang bermain di Premier League untuk Tottenham Hotspur, tidak asing dengan permainan fisik. Ia menilai sebuah tim dengan permainan yang kompak secara strategi dan secara fisik bisa memberikan kejutan.


“Di Piala Asia, tidak pernah ada pertandingan yang mudah. Jika Anda tidak siap secara mental dan fisik, mereka bisa menyakiti Anda. Sebagai pemain, sebagai tim, kami belajar sesuatu dari pertandingan ini. Beruntungnya, itu terjadi di babak penyisihan grup,” ucap Son.


Pelatih Yordania Hussein Ammouta menilai bahwa tim-tim Negara Arab memberikan perlawanan kepada lawan mereka. “Yang pasti adalah setiap tim nasional harus percaya pada kemampuan mereka dan tidak boleh menjalani pertandingan dengan rasa tidak aman karena kekurangan teknis. Kami memasuki pertandingan dengan sikap positif,” kata pelatih asal Maroko itu. [SB]

×