Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Jumpa Timnas Indonesia, Bek Leicester City: Jangan Bayangkan Kami Menang 3-0 Atau 4-0

Januari 27, 2024 Last Updated 2024-01-27T02:02:34Z


Kendati mempunyai catatan positif bila bertemu timnas Indonesia, dan memiliki peringkat jauh lebih baik di ranking FIFA, bek Australia Harry Souttar mengingatkan rekan-rekannya agar tidak memandang remeh calon lawan.


Australia bakal bentrok dengan skuad Garuda dalam pertandingan 16 Besar Piala Asia 2023 di Stadion Jassim Bin Hamad, Minggu (28/1) malam WIB. Australia pun diprediksi bakal melalui laga dengan mudah, dan mencatat kemenangan dengan skor besar.


Hal itu berkaca dari posisi Australia yang menduduki peringkat ke-25 ranking FIFA, sedangkan Indonesia berada di 146. Selain itu, rekor pertemuan kedua tim lebih berpihak kepada Australia.


Australia mencatat 14 kemenangan dari 18 pertandingan sejak kedua tim bertemu pada 17 November 1967. Satu-satunya kemenangan yang diperoleh Indonesia adalah saat menaklukkan Australia 1-0 di kualifikasi Piala Dunia pada 30 Agustus 1981 di Surabaya.


Souttar menegaskan, Piala Asia 2023 telah memunculkan hasil akhir di luar dugaan sepanjang fase grup, seperti kekalahan Jepang dari Irak, serta hasil imbang antara Korea Selatan dan Malaysia. Meremehkan tim-tim yang berada di luar sepuuh besar merupakan sikap tidak menghormati sepakbola Asia.


“Saya rasa tidak banyak orang memberikan pujian yang layak kepada tim-tim dari Asia yang sepantasnya mereka terima. Anda cukup melihat hasil di fase grup, dan bagaimana tim-tim tertentu melewatinya,” ujar Souttar dikutip laman News.


“Anda tentu tidak ingin mencari-cari alasan, namun tidak mudah keluar dari lapangan, dan mengalahkan tim-tim ini dengan skor tiga atau empat nol seperti yang diperkirakan banyak orang.”


“Tidak ada pertandingan mudah di sepakbola [Asia]. Standar ini semakin baik setiap tahunnya. Ada lebih banyak uang yang masuk ke banyak tim. Secara taktik dan teknis, semua tim menjadi lebih baik, dan ini adalah kompetisi yang sangat kuat.”


Souttar menambahkan, babak 16 Besar merupakan fase gugur yang hanya ditentukan dari satu pertandingan. Satu kesalahan kecil bisa mendatangkan bencana yang dapat menyingkirkan sebuah tim dari turnamen.


“Kami menyadari sekarang ada fase knock-out, sehingga tidak boleh ada kesalahan. Ada satu hal yang paling perlu dilakukan, yaitu Anda mengetahui hanya kemenangan yang bisa meloloskan sebuah tim,” imbuh Souttar. [SB]

×