Kementerian Pertahanan diketahui melakukan kontrak pengadaan pesawat tempur Rafale sejak tahun lalu. Ternyata jet tempur tersebut punya banyak kecanggihan.
Rafale dari Dassault Aviation disebut merupakan pesawat tempur canggih generasi 4,5. Dalam keterangan resmi di Kementerian Pertahanan, jet tempur ini jadi salah satu andalan negara anggota NATO.
"Rafale termasuk dalam kategori pesawat omnirole sehingga mampu melakukan berbagai jenis misi mulai dari superioritas udara dan pertahanan udara, dukungan udara jarak dekat, serangan in-depth, pengintaian udara, dan serangan anti-kapal," tulis keterangan resmi tersebut, dikutip Rabu (10/1/2024).
Pesawat itu juga memiliki kelebihan kompatibilitas dengan sejumlah persenjataan. Misalnya dengan rudal udara-ke-udara jarak jauh "Beyond Visual Range" (BVR) METEOR dan MICA.
Selain itu, senjata lain bisa dipasang pada Rafale mulai dari rudal stand-off jarak jauh SCALP, rudal anti-kapal AM39 EXOCET, bom berpemandu laser, bom klasik tanpa pemandu dan meriam internal NEXTER 30M791 30 mm yang bisa mengeluarkan 2500 peluru/menit.
Kontrak pengadaan dengan Dassault Aviation itu dilakukan bertahap. Mulai dari September 2022 sebanyak 6 unit, Agustus sejumlah 18 unit dan 8 Januari 2024 sebanyak 18 unit.
Jadi total semua pesawat Rafale mencapai 42 unit. Rencananya pesawat pertama akan tiba di Indonesia awal 2026 mendatang.
"Kedatangan pesawat tempur Rafale beserta persenjataan dan perangkat pendukungnya dalam beberapa tahun mendatang diharapkan akan meningkatkan kekuatan dan kesiapan TNI AU secara signifikan dalam menjaga kedaulatan negara di udara," ungkap keterangan resmi tersebut. [SB]