Menteri Luar Negeri (Menlu) Jerman Annalena Baerbock mengunjungi Ramallah, Palestina, akhir pekan kemarin. Kunjungannya dilakukan saat wilayah kantong Palestina, Gaza, mendapatkan serangan bertubi-tubi dari Israel yang berdalih melawan kelompok milisi Hamas.
Eskalasi di wilayah Gaza terus meningkat setelah Israel membombardir wilayah itu dengan sporadis. Sejauh ini, jumlah korban sipil yang tewas di Gaza telah mencapai sedikitnya 11.000 jiwa.
Dalam kunjungannya ke ibu kota Palestina itu, Baerbock menegaskan bahwa dirinya dan seluruh warga dunia sangat sedih melihat foto-foto korban serangan di Gaza. Menurutnya, seluruh aktivitas pertempuran haruslah dihentikan untuk jeda kemanusiaan.
"Oleh karena itu saya ingin menggarisbawahi di sini di Ramallah apa yang juga saya katakan di Tel Aviv dan di PBB," katanya dalam rilis yang diterima CNBC Indonesia, Rabu (15/11/2023).
"Setiap kehidupan memiliki nilai yang sama dan setiap orang di Israel dan setiap orang di wilayah Palestina mempunyai hak untuk hidup dalam damai dan kebebasan," tegasnya.
Ia juga kembali menyuarakan komitmen Jerman dalam menambah bantuan kemanusiaan ke Palestina sebesar 38 juta euro atau sekitar Rp 640 miliar. Ini membuat total bantuan Jerman ke Palestina pada tahun ini mencapai 160 juta euro atau Rp 2,7 triliun.
Menurutnya, bantuan ini harus dapat mencapai Pemerintah Palestina yang sah. Ini merupakan basis untuk memperkuat pemerintahan Palestina sehingga dapat merdeka di kemudian hari.
"Dan saya akan menekankan kepada lawan bicara saya di Israel setelah ini di Tel Aviv bahwa dana milik Otoritas Palestina harus disediakan secara penuh kepada Otoritas," tegasnya lagi.
"Terutama karena keamanan Israel sangat penting bagi kami, kami kini harus memperkuat pemain dan institusi seperti Otoritas Palestina. Kita harus membiarkan mereka berfungsi, bahkan kita harus meningkatkan kapasitas mereka untuk bertindak karena hal ini diperlukan untuk mewujudkan negara Palestina yang merdeka," ungkapnya. [SB]