Israel telah mengusulkan kepada Hamas untuk menghentikan pertempuran hingga dua bulan.
Hal ini sebagai bagian dari kesepakatan untuk membebaskan semua sandera yang ditahan di Gaza. Demikian dilaporkan Axios, situs berita Amerika Serikat (AS) pada Senin (22/1/2024).
Dari laporan itu dikatakan bahwa pejabat Israel yang tak mau disebutkan namanya mengatakan bahwa kesepakatan itu akan dilakukan dalam beberapa tahap.
Tahap pertama ialah pembebasan perempuan, laki-laki berusia di atas 60 tahun, dan mereka yang berada dalam kondisi medis kritis.
Tahap selanjutnya akan melibatkan pembebasan tentara perempuan, laki-laki muda sipil, tentara laki-laki dan jenazah sandera.
Dikutip dari AFP pada Selasa (23/1/2024), para pejabat mengatakan kesepakatan itu juga akan mencakup pembebasan tahanan Palestina yang ditahan di Israel dalam jumlah yang belum ditentukan, namun tidak semuanya.
Hanya saja, apa yang diajukan itu tidak mencakup janji untuk mengakhiri perang, namun kehadiran pasukan Israel akan berkurang jumlahnya di kota-kota besar di Gaza Palestina.
Israel juga secara bertahap mengizinkan penduduk untuk kembali ke wilayah utara yang telah hancur.
Para pejabat mengatakan, kesepakatan itu diperkirakan bakal memakan waktu sekitar dua bulan.
Media Israel Ynet juga melaporkan usulan tersebut, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, dan mengatakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah menyinggung hal tersebut dalam pertemuan dengan keluarga sandera pada hari Senin (22/1/2024) kemarin.
Berita mengenai usulan tersebut muncul ketika media AS mengatakan koordinator Gedung Putih untuk Timur Tengah, Brett McGurk, dijadwalkan berada di wilayah tersebut.
Kehadian McGurk yakni melakukan pertemuan di Mesir dan Qatar yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan pertukaran sandera baru.
Dikatahui, sekitar 250 orang disandera selama serangan berdarah Hamas pada 7 Oktober, dan Israel mengatakan sekitar 132 orang masih berada di Gaza.
Jumlah tersebut termasuk 28 jenazah sandera yang tewas, menurut penghitungan AFP berdasarkan data Israel.
Serangan Hamas 7 Oktober 2023 itu mengakibatkan kematian sedikitnya 1.140 orang di Israel, sebagian besar warga sipil.
Sebagai tanggapan, Israel melancarkan serangan tanpa henti yang telah menewaskan sebanyak 25.295 orang di Gaza.
Sekitar 70 persen di antaranya adalah wanita, anak-anak dan remaja, menurut Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas. [SB]