Seorang pejabat senior Houthi menjanjikan perjalanan yang aman bagi kapal-kapal Rusia dan Cina melalui Laut Merah.
Lokasi ini menjadi tempat kelompok pemberontak Yaman tersebut melakukan serangan terhadap kapal-kapal komersial yang terkait dengan Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza.
Dalam sebuah wawancara yang diterbitkan oleh media Rusia Izvestia pada Jumat 19 Januari 2024, pejabat senior Houthi Mohammed al-Bukhaiti menegaskan perairan di sekitar Yaman, yang dihindari oleh beberapa perusahaan pelayaran karena agresi yang sedang berlangsung, aman selama kapal-kapal tersebut tidak terhubung dengan negara-negara tertentu, khususnya Israel.
“Sedangkan negara-negara lain, termasuk Rusia dan Cina, pengiriman mereka di kawasan ini tidak terancam,” katanya.
“Selain itu, kami siap memastikan keselamatan perjalanan kapal mereka di Laut Merah, karena navigasi bebas memainkan peran penting bagi negara kami.”
Serangan terhadap kapal-kapal yang “berhubungan dengan Israel” akan terus berlanjut, ia menegaskan.
Kelompok yang didukung Iran baru-baru ini mengatakan kapal-kapal yang terkait dengan Amerika Serikat dan Inggris juga menjadi sasaran empuk, setelah kedua negara melancarkan serangan udara di Yaman sebagai tanggapan atas serangan Houyhi di Laut Merah.
Kelompok Houthi pada Jumat pagi mengklaim serangan lain terhadap kapal AS setelah Amerika melancarkan serangan baru terhadap sasaran Houthi sehari sebelumnya.
Kelompok Houthi telah melancarkan sejumlah serangan di jalur pelayaran penting di sekitar Yaman sejak perang di Gaza meletus pada 7 Oktober.
Dalam wawancara pada Jumat, Bukhaiti mengatakan kesalahan atas serangan kapal berada pada kapal-kapal yang mengabaikan perintah Houthi untuk mengubah haluan.
“Ansar Allah tidak bertujuan untuk menangkap atau menenggelamkan kapal laut ini atau itu,” katanya, menggunakan nama resmi kelompok tersebut.
“Tujuan kami adalah meningkatkan biaya ekonomi bagi [Israel] untuk menghentikan pembantaian di Gaza.”
Bukhaiti membela penangkapan yang dilakukan kelompoknya pada November terhadap Galaxy Leader – sebuah kapal dagang yang terkait dengan seorang pengusaha Israel – sebagai "langkah pencegahan agar semua orang dapat mengikuti persyaratan kami".
Awak kapal yang masih ditahan “baik-baik saja dan kami menyambut mereka dengan hangat”, tambahnya.
Meskipun Houthi bersikeras bahwa serangan mereka hanya menargetkan kapal-kapal berkebangsaan tertentu, seorang komandan Angkatan Laut AS mengatakan bahwa kapal-kapal yang terlibat sebenarnya memiliki hubungan dengan puluhan negara. [SB]