.jpeg)
Institusi yang dibekingi pemerintah China mengatakan telah menemukan cara untuk membobol sistem privasi AirDrop milik Apple. Institusi tersebut mengatakan telah membobol fitur untuk menemukan alamat email dan nomor HP dari orang yang mengirim file dengan AirDrop.
Penemuan itu dinilai berguna untuk menyetp peredaran 'konten tak layak', menurut laporan Bloomberg, dikutip Rabu (10/1/2024).
Polisi telah menggunakan pembobolan AirDrop untuk mengidentifikasi beberapa pelaku yang dinilai menyebar konten tertentu. Namun, biro hukum Beijing tak mengatakan apakah telah dilakukan aksi penangkapan dari penemuan tersebut.
"Pendekatan ini meningkatkan efisiensi dan akurasi atas pemecahan kasus dan mencegah penyebaran konten tak layak dan potensi pengaruh buruk," menurut biro tersebut, dikutip dari Engadget.
Sebagai informasi, AirDrop merupakan fitur yang eksklusif untuk pengguna perangkat Apple. Fitur itu memudahkan pertukaran file dalam berbagai format di Mac, iPhone, dan iPad.
Adapun format-format yang bisa dikirim via AirDrop adalah foto, video, dokumen, kontak, dan password. Syaratnya, perangkat Apple dari pengirim dan penerima harus berada dalam jarak dekat.
Pada 2019, para pengunjuk rasa menggunakan AirDrop untuk membagikan slogan pro-demokrasi dalam demo di Hong Kong.
Pada 2022, Apple meluncurkan pembatasan untuk AirDrop di China setelah beberapa pengunjuk rasa menggunakan fitur itu untuk menyebarkan pesan anti-pemerintah.
Apple membatasi durasi waktu yang memungkinkan pengguna menerima file atau pesan via AirDrop untuk non-kontak selama 10 menit. Sebelumnya, tak ada batasan waktu seperti itu. [SB]
