Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Hamas Tunjukkan 2 Mayat Sandera kepada Israel

Januari 16, 2024 Last Updated 2024-01-16T04:03:25Z



Kelompok Hamas memperlihatkan mayat dua sandera Israel pada Senin (15/1/2024). Hal itu dilakukan usai Hamas memperingatkan Israel sebelumnya jika Israel tidak menghentikan pemboman terhadap Gaza.


Dikutip dari Reuters pada Selasa (16/1/2024), sebuah video baru yang dirilis oleh kelompok Hamas konon menunjukkan jenazah Yossi Sharabi (53), dan Itai Svirsky (38) yang muncul dalam video awal pada hari Minggu kemarin.


Video tersebut juga menunjukkan sandera Israel ketiga, mahasiswa Noa Argamani (26), tampak sedang membaca naskah di depan tembok putih kosong, mengatakan bahwa keduanya terbunuh oleh serangan Israel.


Juru bicara militer Israel mengatakan ada kekhawatiran serius mengenai nasib para sandera yang diduga tewas dalam video tersebut.


Israel juga menyebutkan bahwa salah satu dari mereka, yang diidentifikasi sebagai Svirsky, tidak terbunuh oleh tembakan Israel.


"Itai tidak ditembak oleh pasukan kami. Itu adalah kebohongan Hamas. Bangunan tempat mereka ditahan bukanlah sasaran dan tidak diserang oleh pasukan kami," kata juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari, yang tidak menyebutkan nama atau detail apa pun tentang orang kedua sesuai permintaan keluarga.


 tempat jika kami tahu mungkin ada sandera di dalamnya," katanya, seraya menambahkan bahwa daerah di dekatnya telah menjadi sasaran.


Reuters tidak dapat memverifikasi apa yang terjadi pada ketiga orang tersebut, yang termasuk di antara 240 orang yang disandera oleh Hamas selama serangan mendadak lintas batas ke Israel selatan pada 7 Oktober 2023.


Sekitar setengah dari sandera tersebut dibebaskan dalam gencatan senjata yang berlangsung singkat pada bulan November, namun Israel mengatakan 132 sandera masih berada di Gaza dan 25 orang tewas dalam penawanan.


Ketiga warga Israel tersebut ditampilkan dalam video Hamas pada hari Minggu di mana kelompok tersebut mendesak pemerintah Israel untuk menghentikan serangan udara dan darat dan membebaskan mereka.


Diakhiri dengan keterangan: "Besok (Senin) kami akan menginformasikan nasib mereka".


Para pejabat Israel secara umum menolak menanggapi pesan publik Hamas mengenai para sandera.


Namun para pejabat forensik mengatakan bahwa otopsi para sandera yang terbunuh dan telah ditemukan menemukan penyebab kematian yang tidak sesuai dengan pernyataan Hamas bahwa mereka tewas dalam serangan udara.


Israel juga telah menyatakan dengan jelas bahwa mereka sadar akan risiko yang dihadapi para sandera akibat serangan mereka, dan mengambil tindakan pencegahan.


Ketika malam tiba, warga mengatakan pesawat dan tank Israel kembali mengintensifkan pemboman di Gaza.


Di Al-Bureij di Gaza tengah, petugas medis mengatakan serangan rudal Israel menewaskan empat orang dan melukai lainnya.


Sementara di pinggiran Tel Al-Hawa Kota Gaza di utara, mereka mengatakan dua orang tewas dan lainnya terluka akibat serangan Israel.


Sedangkan militer Israel mengatakan pihaknya telah menarik satu divisi lagi pasukannya sebagai bagian dari rencana operasi yang lebih tepat sasaran terhadap para pemimpin Hamas di selatan setelah serangan awal yang berpusat di ujung utara Jalur Gaza yang dibangun dengan pasukan padat.


Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, berbicara pada waktu yang hampir bersamaan dengan pemutaran video sandera terbaru, mengatakan operasi militer intensif di Gaza selatan hampir berakhir, namun Hamas tidak akan setuju untuk melepaskan sandera lagi tanpa tekanan militer.


Sayap bersenjata Hamas mengatakan para pejuangnya telah menyergap dan membunuh lima tentara Israel di kota selatan Khan Younis.


Pejabat kesehatan Palestina mengatakan sebelumnya bahwa tujuh orang tewas dan lainnya terluka dalam serangan udara Israel di dekat rumah sakit Nasser di kota itu. [SB]

×