Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Hamas Minggir, Israel Panas ke AS

Januari 04, 2024 Last Updated 2024-01-04T02:27:49Z



Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir mengecam Amerika Serikat (AS). Ia membalas sekutu dekat Tel Aviv itu karena mengkritik pernyataannya untuk mendorong semua warga Gaza keluar dari wilayah Palestina.

"Amerika Serikat adalah teman terbaik kami, tapi pertama-tama kami akan melakukan yang terbaik untuk Negara Israel," katanya dalam pernyataan yang dimyat AFP, Rabu (3/1/2024).


"Migrasi ratusan ribu orang dari Gaza akan memungkinkan penduduk (Israel) untuk kembali ke rumah dan hidup dalam keamanan dan akan melindungi tentara IDF (Israel)," tulis menteri sayap kanan tersebut di X.


Jawaban itu muncul setelah Departemen Luar Negeri AS mengkritik seruannya untuk melakukan perpindahan penduduk Gaza. Ia disebut Gedung Putih telah melakukan tindakan yang "menghasut dan tidak bertanggung jawab".


Washington bahkan memanggil Ben-Gvir dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich. Keduanya juga sempat menyerukan agar "pemukim Israel kembali ke Gaza" dan penduduk Palestina di wilayah tersebut untuk pergi.


"Gaza adalah tanah Palestina dan akan tetap menjadi tanah Palestina," kata Departemen Luar Negeri AS.


"Ini adalah masa depan yang kita cari, demi kepentingan Israel dan Palestina, kawasan sekitarnya, dan dunia," tegas pernyataan AS lagi.


Menalsir AFP, dalam aturannya, Mmengusir warga sipil saat terjadi konflik atau menciptakan kondisi tidak layak huni yang memaksa mereka meninggalkan negara tersebut merupakan kejahatan perang. Mayoritas dari 2,4 juta penduduk Gaza terpaksa meninggalkan rumah mereka akibat pertempuran selama hampir tiga bulan antara militan Hamas dan Israel.


Sementara itu, Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan setidaknya 22.185 orang tewas dalam serangan Israel. Sebagian besar wanita dan anak-anak.


Pertempuran tersebut meletus setelah serangan Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan sekitar 1.140 orang. Hamas menyebut serangan itu sebagai balasan penyerbuan Al-Aqsa di awal 2023 dan pendudukan Israel di Palestina.

×