Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Bos Mossad Tebar Ancaman Setelah Pemimpin Hamas Terbunuh di Beirut

Januari 05, 2024 Last Updated 2024-01-05T02:22:35Z



Kepala Badan Intelijen Luar Negeri Israel (Mossad) David Barnea bersumpah untuk melacak dan membunuh semua pemimpin Hamas yang bertanggung jawab atas serangan terhadap Israel.


Seruan itu datang kurang dari sehari setelah serangan pesawat tak berawak di Lebanon menewaskan pejabat paling senior kedua di organisasi tersebut.


David Barnea pada Rabu (3/1/2024) mengatakan, Mossad berkomitmen untuk menyelesaikan masalah dengan para penyerang yang turun ke Gaza pada tanggal 7 Oktober lalu dan mereka yang merencanakan serangan tersebut.


Dilansir dari Guardian, Barnea berbicara pada pemakaman mantan direktur Mossad Zvi Zamir, yang mengawasi pembalasan berdarah Israel terhadap kelompok-kelompok militan Palestina setelah pembunuhan atlet-atlet Olimpiade Israel di Munich tahun 1972.


"Ini akan memakan waktu, seperti halnya pembantaian di Munich, tetapi kami akan menumpahkan darah mereka di mana pun mereka berada... Setiap ibu harus tahu bahwa jika putranya berpartisipasi, secara langsung atau tidak langsung, dalam pembantaian 7 Oktober, darahnya akan tertumpah di atas kepalanya sendiri," kata Barnea kepada para pelayat.


Israel belum secara resmi mengaku bertanggung jawab atas serangan di pinggiran kota Beirut selatan yang menewaskan Saleh al-Arouri, wakil kepala politik Hamas.


Dalam beberapa bulan terakhir, para pejabat Israel telah berjanji akan mengulangi kampanye yang diluncurkan setelah Munich, yang menyebabkan lebih dari banyak pembunuhan di negara-negara Eropa, Afrika Utara, dan Lebanon.


Baik Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu maupun Kepala Shin Bet Ronen Bar, telah berjanji kepada publik dan anggota parlemen untuk memburu para pemimpin Hamas di luar negeri.


Israel telah melancarkan perang selama hampir tiga bulan melawan Hamas di Gaza setelah kelompok Palestina itu melancarkan serangan 7 Oktober ke Israel selatan yang mengakibatkan tewasnya sedikitnya 1.200 orang, sebagian besar warga sipil.


Serangan yang dilancarkan oleh Israel di Gaza setelah serangan tersebut telah menewaskan sedikitnya 22.313 warga Palestina di sana, menurut kementerian kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas.


Para pejabat Hamas menyatakan pembangkangan setelah pembunuhan Arouri, 58 tahun.


"Kami mengatakan kepada penjajah kriminal Israel bahwa pertempuran di antara kita terbuka," kata Husam Badran, seorang anggota politbiro Hamas.


Ismail Haniyeh, pemimpin Hamas, mengatakan bahwa organisasinya lebih kuat dan punya tekad setelah serangan tersebut, yang menewaskan enam pejabat Hamas lainnya.


Pembunuhan tersebut telah meningkatkan kekhawatiran akan pecahnya kekerasan di perbatasan utara Israel. [SB]

×