Menteri Perdagangan (Mendag) China Wang Wentau mengekspresikan kekecewaan pemerintahan Xi Jinping atas sanksi bertubi-tubi yang dilayangkan Amerika Serikat (AS).
Tak cuma memblokir akses China ke berbagai chip canggih dari raksasa AS, pemerintahan Xi Jinping juga menghalangi negara-negara sekutunya mengekspor mesin litografi ke China untuk mengembangkan chip.
Washingtong seakan memutus total akses China ke industri chip. Tak cuma dari sektor pasokan chip itu sendiri, tetapi juga alat penting untuk mengembangkan chip secara mandiri.
Hal ini bersumbu dari kekhawatiran AS bahwa China akan mengembangkan AI untuk memperkuat militernya. Selain itu, AS juga tak ingin China mendominasi perkembangan teknologi canggih.
"Wang Wentao fokus pada pembatasan AS ke ekspor dari pihak ketiga untuk mesin litografi ke China, investigasi AS atas pasokan chip, serta sanksi yang menekan bisnis China," kata Kementerian Perdagangan dalam pernyataan resminya, dikutip dari Reuters, Jumat (12/1/2024).
Belanda merupakan salah satu pihak ketiga yang dimaksud. Pada awal tahun ini, pemerintah Belanda meminta ASML yang merupakan perusahaan pembuat alat chip untuk membatasi ekspor beberapa peralatannya ke China.
Mesin litografi canggih ASML berbasis EUV sebelumnya sudah dilarang untuk dijual ke China. Bahkan, model DUV yang lebih lawas juga disetop penjualannya ke Negeri Tirai Bambu.
Pada kuartal ketiga 2023, China merupakan klien terbesar ASML yang berkontribusi terhadap 46% dari total penjualan.
"Kami sangat terpukul dengan keterlibatan langsung AS dalam menginterupsi ekspor mesin litografi oleh Belanda ke China," kata juru bicara Menteri Perdagangan China, Shu Jueting.
Mendag Cina Wang telah berdiskusi langsung dengan Mendag AS Gina Raimondo soal hal-hal yang menjadi perhatian China. Wang dan Raimondo juga mendiskusikan batasan soal kekhawatiran keamanan nasional, perdagangan, dan kerja sama ekonomi, menurut pernyataan Kemendag China. [SB]