Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Awal Tahun 2024 Diawali Gempa di Jepang Berkekuatan 7,6 Skala Richter

Januari 01, 2024 Last Updated 2024-01-01T13:14:48Z


Gempa magnitudo 7,6 Skala Richter mengguncang perairan Semenanjung Noto, Prefektur Ishikawa, Jepang.

Stasiun televisi NHK meminta semua warga di wilayah tersebut pergi ke tempat lebih tinggi.

Pusat gempa berada di 42 kilometer timur laut Anamizu, Jepang dengan kedalaman 10 km.

Badan Meteorologi Jepang (JMA) menerbitkan peringatan Tsunami untuk wilayah pesisir preferktur Ishikawa, Niigata dan Toyama.

JMA memperkirakan tsunami setinggi 5 meter telah mencapai Kota Noto di Ishikawa. Sedangkan, tsunami setinggi 3 meter diperkirakan telah mencapai sebagian wilayah Niigata dan wilayah Toyama.

Berdasarkan video yang diperoleh dari akun X @hioooomn, terlihat tsunami mulai menerjang wilayah Toyama.

Tsunami dengan ketinggian 40 cm hingga 1,2 meter dilaporkan telah terjadi di 3 wilayah di Jepang usai gempa dengan magnitudo 7,6 mengguncang Negeri Sakura pada Senin (1/1) sore waktu setempat.

Adapun 3 wilayah yang diterjang tsunami adalah kota Wajima di prefektur Ishikawa, Toyama di prefektur Toyama dan Kashiwazaki di prefektur Niigata.

Media setempat, NHK melaporkan tsunami di Wajima tiba pukul 16.21 waktu setempat. 

Sementara di Toyama dilaporkan tsunami dengan tinggi 80 cm menerjang wilayah itu pada pukul 16.35 waktu setempat.

Sedangkan di Kashiwazaki terpantau tsunami setinggi 40 cm menerjang wilayah itu.

Akibat bencana gempa dan tsunami ini, sejumlah rumah dan beberapa ruas jalan di wilayah dekat pusat gempa mengalami kerusakan berat.

Hingga berita ini dimuat, peringatan tsunami masih belum berakhir.

Sementara itu, Sejumlah WNI memilih mengungsi ke masjid dan aula publik milik pemerintah.
Seorang WNI di Jepang, Dian Novitasari, mengatakan dia dan keluarganya memutuskan untuk mengungsi karena alarm peringatan terus menyala. Saat ini, dia bersama keluarga dan 12 orang lainnya mengungsi ke masjid Kanazawa yang lokasinya lebih tinggi daripada kawasan lainnya.

Selain di masjid, ada WNI yang mengungsi di aula-aula publik milik pemerintah setempat.

Menurut Dian, karena tidak banyak barang di masjid tersebut, hanya buku-buku dan Al Quran yang jatuh ke lantai.

Dian mengatakan dia dan keluarganya tidak berada di rumah saat gempa yang berpotensi tsunami itu melanda. Ketika tiba di tempat tinggal mereka di lantai 3, dia melihat barang-barang sudah berjatuhan ke lantai.

"Tadi saya pulang, mixer menyala berputar-putar, kaca-kaca terbuka sebagian, televisi semua jatuh ke lantai," kata Dian seperti dikutip dari Antara, Senin (1/1/2024).


×