Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

AS-Israel Pecah! Biden Frustasi ke Netanyahu, Sudah Tak Saling Sapa

Januari 15, 2024 Last Updated 2024-01-15T09:09:07Z


Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden disebut frustrasi dengan sikap Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu. Bahkan keduanya sudah tak saling bicara sejam 23 Desember.


Hal ini dilaporkan Axios Minggu. Netanyahu disebut terus-menerus menolak permintaan Biden.


Ini bermula ketika Biden disebut gagal menekan pria berumur 74 tahun itu, agar melepaskan pendapatan pajak yang dipotong dari Otoritas Palestina (PA). Dana ini sangat penting bagi berfungsinya pemerintahan Tepi Barat.


Kementerian Pertahanan Israel sendiri pernah memperingatkan bahwa kegagalan untuk mentransfer dana tersebut ke Otoritas Palestina akan menyebabkan kekerasan dan kerusuhan. Meski begitu Netanyahu yang merupakan politisi sayap kanan garis keras, menentang transfer tersebut.


"Situasinya buruk dan kami terjebak. Kesabaran presiden sudah habis," kata seorang pejabat AS yang tidak mau disebutkan namanya kepada Axios, dikutip RT Senin (15/1/2024).


"Pemerintahan Biden memohon kepada koalisi Netanyahu, namun wajahnya ditampar berulang kali," tambahnya lagi.


Dilaporkan bahwa mengamankan aliran dana ke Otoritas Palestina adalah prioritas utama Amerika. Departemen Luar Negeri AS bahkan telah menyerukan otoritas untuk menggantikan Hamas dalam memerintah Gaza setelah operasi militer Israel di wilayah tersebut berakhir.


Namun, Netanyahu sampai kini tidak memberikan pernyataan yang jelas bagaimana rencana pembangunan Gaza pascaperang. Ini pun menjadi kekesalan AS yang lain.


"(Biden) frustrasi dengan keengganan Netanyahu untuk secara serius membahas" masa depan Jalur Gaza, klaim Axios lagi.


Dari semua itu, yang menambah frustrasi Biden adalah penolakan Netanyahu untuk mengizinkan lebih banyak bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza. Bahkan Israel kemungkinan tidak akan memenuhi batas waktu yang ditetapkan AS untuk melakukan transisi menurunkan tensi peperangan di Gaza, Januari ini.


Disebut bagaimana Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan sampat mendesak Netanyahu untuk mengikuti garis waktu ini. Namun bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan awal bulan ini bahwa pasukannya siap untuk pertempuran panjang sementara Netanyahu menyatakan Sabtu bahwa "pihaknya tidak berhenti sampai kita meraih kemenangan".


Protes dalam Negeri


Biden sendiri diketahui mendapatkan protes keras di dalam negeri karena perang Israel yang tak kunjung selesai. Beberapa pejabat Biden telah mengundurkan diri sebagai bentuk protes sedangkan sejumlah anggota parlemen dari Partai Demokrat mengecam tindakan Israel di Gaza sebagai "genosida".


Kelompok sayap kiri pro-Palestina mengganggu pidato Biden dan mendukung Gedung Putih. Ini diyakini bisa menganggu Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, yang rencananya akan diikuti kembali Biden.


Israel berdalih serangannya ke Gaza akibat serangan 7 Oktober. Namun bombardir terus terjadi hingga kini dan menewaskan hampir 24.000 orang. [SB]

×