Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

AS dan Inggris Terus Serang Houthi, Berusaha Hentikan Aksinya di Laut Merah

Januari 25, 2024 Last Updated 2024-01-25T10:32:35Z


AS dan Inggris telah melancarkan serangan lebih lanjut terhadap Houthi dalam upaya menghentikan kelompok yang menargetkan pengiriman di Laut Merah bagian selatan itu.


Pernyataan bersama dari kedua negara mengatakan bahwa mereka telah melakukan serangan tambahan yang proporsional dan diperlukan terhadap delapan sasaran Houthi, dengan dukungan dari Australia, Bahrain, Kanada dan Belanda.


Jumlah sasaran tersebut jauh lebih rendah dibandingkan 60 sasaran yang diserang dalam serangan udara pertama di Yaman yang dilakukan 10 hari sebelumnya.


Sementara dampak dan jumlah korban yang ditimbulkan tidak dapat dipastikan.


Dilansir dari Kompas, serangan terbaru ini menandai kedelapan kalinya AS melakukan serangan terhadap sasaran Houthi dalam bulan ini dan kedua kalinya Inggris berpartisipasi.


Para pejabat AS menjelaskan bahwa serangan dilakukan menggunakan jet tempur dan rudal jelajah yang diluncurkan dari kapal.


Rekaman awal dan laporan muncul di media sosial mengenai ledakan di sekitar ibu kota Sana'a yang dikuasai Houthi.


Pemboman itu terjadi sesaat sebelum tengah malam waktu Yaman, menurut Komando Pusat AS yang meliputi Timur Tengah.


Sasarannya termasuk peluncur rudal, sistem pertahanan udara, radar, dan fasilitas penyimpanan senjata di bawah tanah, tambahnya.


Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan empat jet Typhoon RAF mengebom sasaran di dua lokasi militer di sekitar lapangan terbang Sana'a, yang dikatakan telah digunakan untuk melancarkan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah.


Grant Shapps, Menteri Pertahanan Inggris, mengatakan bahwa bersama dengan mitra AS, mereka telah melakukan serangan lebih lanjut untuk membela diri.


"Ditujukan untuk melemahkan kemampuan Houthi, tindakan ini akan memberikan pukulan lain terhadap terbatasnya persediaan mereka dan kemampuan mereka untuk mengancam perdagangan global," ujarnya.


Belum ada laporan mengenai korban jiwa, namun kementerian pertahanan Inggris mengatakan bahwa analisis yang sangat teliti diterapkan dalam merencanakan serangan untuk meminimalkan risiko korban sipil.

×