Pemerintah Cina kembali membuka data pengangguran, meski hanya menyebutkan data di perkotaan, yaitu mencapai 5,2 persen pada 2023 atau turun 0,4 poin dibanding pada 2022, kata Kepala Biro Statistik Nasional (NBS) Cina, Kang Yi dalam konferensi pers pada Rabu (17/1/2024).
Cina terakhir membuka angka pengangguran pada Juni 2023, yaitu 5,3 persen. Saat itu rinciannya pengangguran untuk kategori usia 16-24 tahun mencapai 21,3 persen dan usia 25-59 tahun mencapai 4,1 persen. Namun Pemerintah Cina tidak merilis data pengangguran pada bulan-bulan selanjutnya.
Saat ini NBS memperkenalkan kategori baru dalam survei di 31 kota besar di Cina, yaitu kategori usia 16-24 tahun angka pengangguran mencapai 14,9 persen, usia 25-29 tahun pada 6,1 persen dan 30-59 tahun sebesar 3,9 persen. "Kami telah mengecualikan pelajar ketika mensurvei pengangguran di kelompok usia 16-24 tahun dan baru membuat kelompok usia 25-29 yang tidak menyertakan pelajar untuk mencerminkan situasi pengangguran di kalangan generasi muda dengan lebih akurat," kata Kang Yi.
Ia menambahkan, pelajar menyumbang lebih dari 60 persen penduduk perkotaan berusia antara 16-24 tahun pada 2023. Data pengangguran untuk kelompok usia 25-29 tahun ditambahkan agar dapat menunjukkan iklim kerja bagi generasi muda pada tahun-tahun setelah kelulusan.
Jumlah lapangan kerja baru tercipta di perkotaan antara Januari dan November 2023 bertambah menjadi 11,8 juta atau naik sekitar 350 ribu year on year (yoy). Meski ada tekanan pada pasar kerja pada 2024, Kang menyebut iklim ketenagakerjaan diperkirakan stabil seiring dengan meningkatnya kondisi yang mendukung.
Pertumbuhan perekonomian Cina dan perbaikan struktur industri akan memberikan ruang bagi penciptaan lapangan kerja, dan jumlah orang yang keluar dari pasar kerja akan melebihi jumlah mereka yang memasuki pasar kerja ditambah langkah-langkah pro-ketenagakerjaan akan terus dilakukan.
Sedangkan di pedesaan, jumlah pekerja meningkat 1,91 juta dari tahun sebelumnya menjadi 297,53 juta pada 2023, dengan pendapatan bulanan rata-rata mereka meningkat 3,6 persen dibandingkan 2022 menjadi 4.780 yuan (672 dolar AS). [SB]