Pemecatan tak terduga Sam Altman dari kursi CEO OpenAI masih meninggalkan banyak cerita. Salah satunya alasan pemecatan itu yang dilaporkan karena adanya peringatan kehadiran robot canggih AI yang mengancam umat manusia.
AI canggih itu bernama Q* yang dibaca Q-star. Kabarnya bisa menjadi terobosan pencarian perusahaan pada Artificial General Intelligence (AGI).
Q-star disebut memiliki kemampuan yang kemungkinan bisa lebih pintar dibandingkan AI Generatif yang berada di belakang ChatGPT. Bahkan bisa melampaui manusia.
Teknologi itu didefinisikan OpenAI sebagai sistem otonom yang bisa melampaui manusia untuk sebagian besar tugas bernilai ekonomi, dikutip dari Reuters, Selasa (28/11/2023).
Q-star memiliki sumber daya yang besar. Menurut seorang sumber, teknologi itu akan mampu memecahkan masalah matematika tertentu.
Para peneliti telah melakukan pengujian pada Q-star. Meski hanya mengerjakan soal matematika pada tingkat sekolah dasar, keberhasilannya membuat mereka optimistis pada kesuksesan model baru itu.
Reuters mencatat kemampuan AGI jauh melampaui dari yang dibayangkan. Teknologi dikatakan dapat melakukan generalisasi, belajar, dan bahkan memahami sesuatu dibandingkan kalkulator
Ancaman Q-star ini dituliskan sejumlah staf peneliti pada sebuah surat kepada direksi OpenAI. Isinya adalah peringatan soal keberadaan kecerdasan buatan yang kuat tersebut.
Menurut sumber, yang dikutip Reuters, surat peneliti itu jadi salah satu faktor dari daftar panjang keluhan dewan pada Altman yang berujung pemecatan.
Altman juga diketahui punya ambisi besar untuk mengembangkan ChatGPT dan untuk mendekati AGI. Dia ingin chatbot itu jadi salah satu aplikasi dengan pertumbuhan lebih cepat dalam sejarah dan dapat menarik investasi.