Teka-teki terkait siapakah pihak yang menyokong serangan Hamas ke Israel masih terus berupaya untuk dipecahkan. Namun beberapa pihak mengarahkan jarinya kepada Iran, yang diketahui merupakan rival nomor satu Tel Aviv.
Mengutip laporan situs berita resmi ISNA, seorang penasihat Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei pada hari Sabtu mengucapkan selamat kepada para pejuang Palestina. "Kami akan mendukung para pejuang Palestina sampai pembebasan Palestina dan Yerusalem," kata Yahya Rahim Safavi mengutip pernyataan Khamenei.
Televisi pemerintah Iran menunjukkan para anggota parlemen berdiri dari tempat duduk mereka dan meneriakkan "Matilah Israel".
"Dalam operasi ini, unsur kejutan dan metode gabungan lainnya digunakan, yang menunjukkan kepercayaan diri rakyat Palestina dalam menghadapi penjajah," kata Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani, dikutip oleh ISNA, Sabtu (7/10/2023).
Meski begitu, Teheran menegaskan pihaknya tidak terlibat dalam serangan Hamas. Misi Iran di PBB mengatakan bahwa serangan itu merupakan inisiatif dari Hamas sendiri, yang menurut Negeri Persia telah menderita di bawah pendudukan Israel.
"Langkah tegas yang diambil oleh Palestina merupakan pertahanan yang sepenuhnya sah terhadap pendudukan yang menindas selama tujuh dekade dan kejahatan keji yang dilakukan oleh rezim Zionis yang tidak sah," kata misi Iran di PBB dalam pernyataannya dikutip Reuters.
Misi Iran di PBB mengatakan "keberhasilan" operasi Hamas terjadi karena sebuah kejutan. Ini juga sekaligus menjadikannya "kegagalan terbesar" dalam sejarah organisasi keamanan Israel.
"Mereka berusaha untuk membenarkan kegagalan mereka dan mengaitkannya dengan kekuatan intelijen dan perencanaan operasional Iran. Mereka (Israel) merasa sangat sulit menerima bahwa komunitas intelijen diberitakan bahwa mereka dikalahkan oleh kelompok Palestina," tambah misi Iran di PBB.
Sementara itu, sekutu Israel, Amerika Serikat (AS), masih mencari tahu keterlibatan Iran dalam serangan itu. Washington juga menyebut tidak akan terburu-buru dalam menetapkan apakah ada andil Teheran dalam serangan tersebut.
"Hubungan dekat Iran dengan Hamas serta dukungan keuangan dan operasional membuat mereka kemungkinan mempunyai peran dalam hal ini," kata seorang senator Partai Demokrat, yang diperkirakan akan menerima pengarahan rahasia pada hari Senin, kepada CNN International.
"Namun untuk saat ini, para pejabat AS mengatakan belum ada intelijen yang mengaitkan hal ini secara langsung," tambah laporan tersebut.
Pada Sabtu pagi, serangan roket diluncurkan ke wilayah Israel dari Jalur Gaza oleh kelompok pejuang Hamas. Sinyal alarm berbunyi terus menerus sejak dini hari di banyak wilayah di seluruh negeri, termasuk wilayah Tel Aviv dan sekitarnya.
Sebagai tanggapan, Tel Aviv memulai operasi militer yang dinamakan "Pedang Besi". Beberapa media melaporkan Tentara Israel telah melancarkan serangan ke Jalur Gaza setelah tembakan roket besar-besaran dari daerah Palestina.
Sayap gerakan Palestina Hamas mengeluarkan pernyataan bahwa selama operasi di Israel mereka menangkap sekitar 35 tentara dan pemukim Israel. Hamas mengungkapkan operasi serangan ini merupakan respons terhadap aktivitas agresif Israel terhadap salah satu situs paling suci Islam, Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem. [SB]