Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Timnas AMIN Pasrah Banyak APK Anies-Muhaimin yang Dicopot di Sejumlah Daerah

Desember 16, 2023 Last Updated 2023-12-16T09:54:53Z


 

Pembayaran utang pemerintah sebesar Rp 800 miliar kepada PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) perusahaan milik Jusuf Hamka belum juga menemukan titik temu.


Terbaru, pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dikabarkan hanya akan membayar utang tersebut sebesar Rp 78 miliar.


Jusuf Hamka mengatakan, nilai tersebut justru lebih kecil dibandingkan dengan kesepakatan pembayaran utang sebelumnya di tahun 2015 yaitu Rp 179 miliar yang mana utang pemerintah pada saat itu sebesar Rp 400 miliar.


Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies-Muhaimin (AMIN) mengaku pasrah terkait banyaknya Alat Peraga Kampanye (APK) berupa spanduk dan baliho yang banyak dicopot oleh orang yang tidak bertanggung jawab di sejumlah wilayah Indonesia.


Juru Bicara Timnas AMIN Indra Charismiadji mengatakan bahwa tim kampanye masih menerima sejumlah laporan dari jaringan sukarelawan, terkait APK pasangan AMIN yang banyak dicopot seperti di daerah Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.


"Kami sudah tidak memikirkan itu lagi karena sudah terlalu sering. Jadi buat kami sudah biasa, karena dari dulu protes juga tidak ada tindak lanjutnya," ujar Indra, Sabtu (16/12/2023).


Indra menjelaskan, APK yang dicopot merupakan sumbangan dari sukarelawan yang banyak terbuat dari kain dan karung bekas.


APK dalam bentuk spanduk dan baliho yang terbuat dari barang bekas itu merupakan bentuk dukungan aktif dari sukarelawan di tengah keterbatasan dana logistik, kata dia.


Lebih lanjut, dia menjelaskan, Timnas AMIN untuk sementara waktu masih pasif menanggapi fenomena dugaan kecurangan itu dan memilih untuk fokus melalui kampanye door to door guna menjemput aspirasi calon pemilih.


Namun, Indra menegaskan ke depannya kondisi itu tidak akan ditinggal diam, karena seiring berjalannya waktu, tim hukum akan mengumpulkan data-data kronologi atau fakta terkait hal tersebut guna ditindaklanjuti.


"Tim hukum kami akan menyusun bukti-bukti untuk melihat, apakah pencopotan dilakukan secara terstruktur, sistematis, dan massif," ujar Indra.


Jadi sampai saat ini, lanjut dia, tim masih melihat perkembangan lebih jauh guna menentukan sikap untuk melaporkan secara resmi atau tidak seluruh fenomena itu.


Meski APK hasil sumbangan masyarakat banyak dicopot orang tidak bertanggung jawab, Indra mengimbau kepada jaringan sukarelawan untuk tetap semangat dalam membantu paslon AMIN menyuarakan gagasan perubahan, melalui sosialisasi langsung dengan calon pemilih hingga tingkat terbawah.


Ia menambahkan, sukarelawan juga dilarang melakukan pencopotan APK atau membalas dugaan kecurangan yang terjadi dengan merusak spanduk dan baliho paslon lain, karena hal itu sudah diimbau oleh calon presiden Anies Baswedan.[SB]

×